PENGESAHAN KETUHANAN YESUS |
Tanya
Kapan SK
yang memutuskan Yesus 100% Tuhan sekaligus 100% manusia
ditetapkan?
Jawab
Hal itu
diputuskan pada konsili di Efesus Juni 431 (400 tahun setelah Yesus
tiada) yang disponsori oleh Kaisar Romawi, Theodosius
II.
-
"We confess therefore our Lord Jesus Christ, the only begotten Son of God to be perfect (100%) God and perfect (100%) man".
(Oleh Karena itu kita mengakui bahwa Tuan Yesus Kristus, Anak Tunggal Tuhan, sebagai Tuhan yang sempurna (100%) sekaligus manusia yang sempurna (100%).
Keputusan
ini kemudian diperkuat lagi olah SK yang diterbitkan dalam konsili di
Chalcedon, Oktober 451 yang juga disponsori oleh Kaisar Romawi saat itu,
Marcion.
-
"Followinq the holy fathers we confess with one voice that the one and only Son, our Loard Jesus Christ, is perfect in Godhead and perfect in manhood truly God and truly man..."
(Sesuai dengan ajaran para pemimpin Gereja, kami bersaksi dengan suara bulat bahwa satu-satunya Anak, Tuan kita Yesus Kristus, adalah Tuhan yang sempurna (100%) dan manusia yang sempurna (100%), Tuhan yang sesungguhnya dan manusia yang sesungguhnya)
Namun
pendirian yang mengatakan bahwa Yesus 100% manusia dan 100% Tuhan saat ini
mendapat tantangan yang luas dari para ilmuwan dan pakar
Alkitab.
Prof. John Hick
dalam bukunya The Myth of God Incarnate mengatakan:
-
"What the orthodoxy developed as the two natures of Jesus, divine and human coinherinq in one historical Jesus Christ remains a form of words without assiqnable meaning.... for to say without explanation that the historical Jesus of Nazareth was also God is adevoid of meaning...That Jesus was God the Son incarnate is not literally true since it has no literal meaninq but it is an application to Jesus of a mythical concept whose funtion is analogous to that of the notion of divine sonship ascribed in ancient world to aking"
(Apa yang diciptakan oleh golongan Kristen Orthodoks tentang ke-dwi sifat-an (dua kodrat) Yesus sebagai Khalik dan makhluk dalam diri Yesus hanyalah merupakan kata-kata tanpa arti....karena dengan mengatakan tanpa penjelasan bahwa manusia Yesus adalah juga Tuhan, adalah sesuatu yang tidak memiliki makna....Bahwa Yesus adalah inkarnasi Tuhan Anak secara harfiah tidak benar, karena secara harfiah tidak ada artinya dan hanya diterapkan kepada Yesus dalam mitos yang fungsinya mirip seperti pandangan tentang raja sebagai anak dewa dalam legenda)
Huston
Smith, pakar perbandingan
agama dalam bukunya The Word's
Religion hal 340
mengomentari ke-dwi sifat-an Yesus:
-
"To be fully divine mean one has to be free of human limitation. If he has only one human limitation then he is not God. But according to the creed, he has every human limitation. How, then can he be God?"
(Untuk sepenuhnya ilahi, berarti dia harus bebas dari segala keterbatasan manusia. Kalau dia memiliki satu kelemahan manusia, berarti dia bukan Tuhan. Tetapi berdasarkan kredo, dia (Yesus) memiliki segala keterbatasan sebagai seorang manusia. Oleh sebab itu mana mungkin dia Tuhan?)
Randolph
Ross dalam bukunya
Command Sense Christiannity dengan tegas mengatakan:
-
"Not because it is difficult to understand, but because it cannot be meaningfuly be said....not only impossible according to our understanding of the laws of nature....but impossible according to tha rule of logic upon which all our reasoning is based"
(Bukan hanya karena sulit dimengerti, tetapi karena tidak ada maknanya....tidak hanya mustahil berdasarkan hukum alam....tetapi juga mustahil berdasarkan akal sehat dimana loqika berpikir kita didasarkan)
Namun
walaupun ajaran yang tidak masuk akal ini mendapat tantangan dari para ilmuwan
dan pakar Alkitab, Gereja tetap mempertahankannya matimatian karena umat
Kristiani sudah terlanjur diajari bahwa dua kodrat Yesus merupakan syarat untuk
menjadikannya sebagai Juru Selamat sesuai ajaran agama Yunani.
Tanya
Apakah
Paulus pernah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan atau setara dengan
Tuhan?
Jawab
Paulus
(5-67M) yang hidup di zaman Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Yesus adalah
Tuhan atau setara dengan Tuhan Allah.
Tanya
Apa upaya
yang dilakukan Gereja untuk menjadikan Anak Allah setara dengan
Allah?
Jawab
Dengan
mengatakan bahwa Anak Allah (Tuhan) adalah Logosnya filsafat
Yunani.
Tanya
Siapa
yang mengatakan bahwa Logos (Firman) adalah anak Allah
(Tuhan)?
Jawab
Yang
mengatakan demikian adalah Philo dari Alexandria. Dia mendefinisikan Logos
sebagai "Protogenes huios theou" (Anak sulung Tuhan). Paham penyembah berhala
ini dianut mentah-mentah oleh Hamran Ambrie dalam bukunya: "Keilahian
Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang Esa" hal 19-20:
"Yesus, asal kejadiannya adalah dari zat Allah sendiri yaitu "Firman" atau kalam, dan Roh Kudus. (Matius 1:18). Firman dengan kata lain dikatakan juga "Anak Sulunq", ada sebelum segala makhluk diciptakan (Kolose 1:15) adalah zat Allah itu sendiri."
"Yesus, asal kejadiannya adalah dari zat Allah sendiri yaitu "Firman" atau kalam, dan Roh Kudus. (Matius 1:18). Firman dengan kata lain dikatakan juga "Anak Sulunq", ada sebelum segala makhluk diciptakan (Kolose 1:15) adalah zat Allah itu sendiri."
Gelar
anak Tuhan ini kemudian digunakan oleh Paulus untuk Yesus. Selanjutnya penyalin
Injil yang umumnya adalah para pengikut Paulus juga ikut-ikutan menyebut Yesus
sebagai Anak Allah (Tuhan), dengan menambahkannya kedalam ayat-ayat
Injil.
"Inilah permulaan Injil tentanq Yesus Kristus, Anak
Allah". (Markus 1:1) "Jawabnya (Sida-sida): 'Aku percaya bahwa Yesus
Kristus adalah Anak Allah"' (Kis. 8:37)
Kata
"Anak Allah" dari kedua ayat tersebut diatas adalah palsu. Kata-kata tersebut
tidak ada dalam teks Injil Markus maupun Kisah Para Rasul dari (Codex Vaticanus
dan Codex Sinaiticus) yang diperkirakan ditulis tahun 325M. kata "Anak Allah"
dalam kedua kitab diatas, baru diselipkan di akhir abad ke IV atau abad ke
V.