Surat Seorang Wanita Nasrani Bagian 1
Surat Seorang Wanita Nasrani di Malaysia kepada Sahabatnya, Seorang Wanita Muslimah di Indonesia
Oleh: Mamduh Farhan Al Buhairi
Ada
seorang wanita nasrani yang membangun sebuah hubungan persahabatan kuat
dengan seorang wanita muslimah. Kemudian, setelah dia safar ke
Malaysia, dia menulis sebuah surat panjang kepada sahabatnya itu di
Indonesia. Tujuan terpenting dari surat tersebut adalah mengajak
sahabatnya untuk memeluk agama nasrani. Dia berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk mempengaruhinya dengan membatilkan agama Islam,
serta meragukan kebenarannya. Lalu dia pun menyampaikan banyak syubhat
untuk memporak-porandakan keimanannya terhadap Islam. Kemudian dia
menasehatinya, serta mendorongnya agar memeluk agama nasrani, karena dia
akan binasa dan tidak bisa hidup kekal jika tidak beriman kepada Yesus,
sebab Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Tanpa beriman
kepadanya, kebaikan apapun yang dia kerjakan tidak akan diterima.
Begitu surat itu sampai ke saudari kita, seorang muslimah di Indonesia.
Setelah membaca, dia ingin menjawab syubhat-syubhat tersebut. Setelah
dia berpikir, dia pun memutuskan untuk mengirimkan surat itu ke Majalah
Qiblati agar bias membantunya dalam menjawab permasalahan itu.
Sungguh, dia telah berbuat baik dengan permintaannya kepada Majalah Qiblati agar menjawab surat tersebut. Maka termasuk bagian dari kewajiban kami adalah membantu umat ini sesuai dengan kemampuan kami. Karena banyaknya syubhat dan bahayanya, maka jawaban ini akan berlangsung hingga 3 edisi atau lebih, insyaAllooh. Pada edisi ini, kami akan menjawab muqoddimah yang dia berikan sebelum memberikan syubhat-syubhat tersebut. Dia berkata:
‘Wahyu, sebenarnya ada hal yang lebih
penting yang ingin kusampaikan lewat surat ini. Ini lebih penting dari
segalanya sebab menyangkut keselamatan. Kuharap kamu tidak tersinggung.
Aku tidak bermaksud untuk mempengaruhi kamu. Tapi aku hanya ingin
menceritakan kebenaran bahwa hanya di dalam Yesus kita bias beroleh
keselamatan. Apapun yang kamu buat di dalam dunia ini, sekalipun banyak
kebaikan tapi kamu gak percaya kepada Yesus bahwa dialah satu-satunya
jalan keselamatan, kamu tidak akan selamat’
JAWAB:
Pertama, selamat datang bagi anda di Majalah Qiblati yang senantiasa membuka hatinya, juga kepada selain kaum muslimin.
Pertama, selamat datang bagi anda di Majalah Qiblati yang senantiasa membuka hatinya, juga kepada selain kaum muslimin.
Izinkan aku menjawab surat anda, karena
agama yang telah anda lempari dengan berbagai syubhat adalah sebuah
agama yang tidak hanya milik teman anda, tetapi juga milik seluruh kaum
muslimin. Sementara Majalah Qiblati adalah satu bagian dari umat Islam.
Oleh karena itu, aku akan menjawab apa yang ada dalam surat anda dari
berbagai syubhat tidak benar yang anda lemparkan kepada agama teman
anda, yang itu juga adalah agama kami dan dia adalah saudara kami.
Terus terang, saya kagum pada anda atas semangat anda dalam mengajak
sahabat anda untuk memeluk agama yang bebas bagi anda untuk meyakininya,
yaitu agama nasrani. Kami pun tidak memaksa anda atas agama selain itu,
serta kami pun menghormati anda. Akan tetapi kami berharap, jika ucapan
anda benar, maka bantulah kami untuk bebas (selamat), tidak hanya teman
anda saja.
Akan tetapi kami di dalam Islam menyembah Allooh subhanahuwata’ala
karena dua perkara; karena Dial ah yang menciptakan kami, dan seluruh
alam, serta memerintahkan kami untuk menyembah-Nya. Sementara dalam
agama kalian tidaklah Yesus yang menciptakan kalian dan alam semesta,
tidak juga dia telah memerintahkan kalian untuk menyembahnya walaupun
sekali. Maka bagaimana anda berkeyakinan bahwa dia adalah Tuhan yang
harus disembah?!
Seandainya anda berkeyakinan bahwa dia adalah Tuhan, karena tidak
dilahirkan dari manusia, dengan anggapan seandainya dia adalah makhluk
maka tentunya dia dilahirkan dari manusia. Maka jika ini adalah sebab
keyakinan anda bahwa dia adalah Tuhan, maka ini bermakna bahwa Adam
adalah Tuhannya Yesus. Adam lebih berhak menjadi Tuhan daripada Yesus,
karena Adam ada tanpa bapak dan ibu, sementara Yesus mesih memiliki
seorang ibu. Demikian pula Hawa, perlakukan pula dia sebagai Tuhan,
karena dia tidak punya ibu. Tentunya dia lebih ajaib daripada penciptaan
Yesus!!
Jika anda menjadikannya sebagai Tuhan karena keberadaannya pernah menghidupkan orang-orang –dan tidak menghidupkan mereka kecuali Allooh-, maka jadikanlah Musa juga sebagai Tuhan lain. Karena dia juga mendatangkan hal serupa, hal yang Yesus tidak pernah mendatangkan tandingannya, tidak juga apa yang mendekatinya. Yaitu dia (Musa) pernah menjadikan tongkat menjadi seekor ular besar, yang tentunya ini lebih ajaib daripada hanya mengembalikan kehidupan kepada tubuh yang dulunya pernah ada di sana?!
Di sisi lain, kitab-kitab kalian telah menyebut bahwa Eliya, seorang
Nabi juga, telah menghidupkan seorang bocah –dengan izin Allooh-.
Demikian pula Nabi Musa, dengan izin Allooh, telah menghidupkan 70 orang
dari kaumnya yang telah mati. Kitab-kitab kalian juga telah menyebutkan
bahwa para nabi dan para pengikutnya juga telah melakukan hal serupa
dengan itu. Maka apakah salah seorang di antara mereka kemudian menjadi
Tuhan?!
Jika anda menjadikan seorang Tuhan karena mu’jizat-mu’jizat yang tampak melalui kedua tangannya, maka mu’jizat Musa lebih ajaib lagi. Nabi Eliya telah memberkati tepung dan minyak seorang tua, maka tepung itu tidak pernah habis dari kantongnya, demikian pula minyak dalam kualinya selama tujuh tahun?!
Jika anda menjadikannya sebagai Tuhan karena dia telah memberi makan
ribuan orang adonan roti kecil, maka Musa telah memberi makan umatnya
selama 40 tahun dengan manna dan salwa.
Dan Nabi Muhammad shollalloohu’alaihiwasallam telah memberi makan seluruh pasukan dengan bekal yang sangat sedikit hingga mereka semua kenyang dan penuh pula tempat-tempat perbekalan mereka. Beliau shollalloohu’alaihiwasallam juga telah memberi minum mereka semua dengan air sedikit yang tidak memenuhi tapak tangan, hingga mereka memenuhi semua tempat minum pasukan. Ini telah dinukil secara mutawatir dari beliau shollalloohu ’alaihiwasallam.
Jika anda menjadikan dia sebagai Tuhan karena dia pernah meneriaki laut
kemudian diam gelombangnya, maka Musa telah memukul laut dengan
tongkatnya, lalu terbelahlah lautan itu menjadi 12 jalan, sementara air
berdiri di antara jalan-jalan itu seperti dinding-dinding. Dia juga
pernah memancarkan 12 mata air dari sebuah batu yang keras.
Jika anda menjadikannya sebagai Tuhan karena dia pernah menyembuhkan
orang buta dan kusta, maka menghidupkan orang mati lebih ajaib dari itu,
dan tanda-tanda kenabian Musa serta Muhammad
shollalloohu’alaihiwasallam lebih ajaib darin itu! Di antaranya adalah
Nabi shollalloohu’alaihiwasallam pernah mengisyaratkan tangan beliau ke
bulan lalu terpecahlah bulan itu menjadi dua bagian, dan ini tidak
pernah dilakukan oleh Yesus, tidak juga seorang manusiapun!
Jika anda menjadikannya sebagai Tuhan karena dia pernah mengabarkan
perkara-perkara yang akan ada setelahnya, maka demikian pula seluruh
para Nabi, juga banyak di antara manusia menceritakan sebagian
kejadian-kejadian masa mendatang lalu terjadilah kejadian itu seperti
apa yang dia beritakan, dan hal itu terjadi pada banyak dukun, tukang
ramal, dan tukang sihir kala itu.
Jika anda menjadikannya sebagai Tuhan karena dia telah menamakan dirinya
dengan putra Allooh pada banyak tempat di Injil, seperti
ucapannya,’Sesungguhnya aku meminta kepada Bapakku,’ dan semacamnya,
dengan makna bahwa putra Tuhan adalah Tuhan, maka dengan ini, anda telah
menjadikan diri-diri anda semuanya sebagai Tuhan-Tuhan, karena dia
telah berkata dalam banyak tempat,’Bapaknya, dan Bapak mereka.’ Seperti
ucapannya, ‘Pergilah kalian kepada Bapakku dan Bapak kalian.’ Juga
disebutkan di Injil, ‘Janganlah kalian mencela Bapak kalian di atas muka
bumi, karena Bapak kalian adalah yang ada di langit saja.’ Dan ini
banyak terdapat dalam Injil. Maka ini juga menunjukkan bahwa Bapak
adalah Tuhan menurut kalian!
Jika anda menjadikannya Tuhan karena dia naik ke langit, maka Akhnukh
dan Ilyas juga telah naik ke langit dalam keadaan hidup dan dimuliakan,
tidak ada satu keraguan pun bagi keduanya, dan tidak ada juga yang
ambisius kepadanya (dengan menjadikan keduanya Tuhan). Dan kaum muslimin
sendiri telah sepakat bahwa Nabi kami, Muhammad
shollalloohu’alaihiwasallam telah naik ke langit, dan dia adalah seorang
hamba yang dikhususkan (diistimewakan). Para malaikat juga naik ke
langit, roh-roh orang mukmin juga naik ke langit setelah meninggalkan
tubuh-tubuh mereka. Sekalipun demikian, mereka tidak keluar dari
penghambaan. Lalu apakah naik ke langit adalah satu sisi jalan keluar
dari penghambaan?
Jika kalian menjadikannya sebagai Tuhan karena perkataan Nabi Yeremia
(Armiya’) tentang kelahirannya, ‘Pada masa itu berdirilah seorang putra
Dawud, dia adalah pelita cahaya, yang menguasai kerajaan, menegakkan
kebenaran dan keadilan di bumi. Iman dengan tulus kepadanya orang-orang
Yahudi, Bani Israil, dan selain mereka. Lalu tetaplah Baitul Maqdis
tanpa peperangan, dan dia disebut Tuhan (LORD),’ Karena penamaan Tuhan
(LORD) pada kitab-kitab terdahulu dan umat-umat dahulu mutlak diberikan
kepada selainnya, dan pada umat-umat lain, penamaan ini tetap berlaku,
seperti pada bangsa Romawi, Persia, India, Siryani, Ibarani, Mesir dan
selain mereka. Mereka semua menamakan raja-raja mereka dengan sebutan
Tuhan (LORD).
Dalam dalil ini yang kalian jadikan sebagai dalil untuk meyakini bahwa dia adalah Tuhan, justru terdapat dalil besar bahwa dia adalah seorang hamba, dan dia adalah anak manusia. Perhatikan perkataan Nabi Yeremia, ‘Berdirilah Putra Dawud,’ yang berdiri untuk Dawud adalah dia yang disebut Tuhan, maka diketahuilah bahwa penamaan itu untuk makhluk yang telah dijadikan, dan dilahirkan, bukan Tuhan alam semesta.
Terakhir, ini adalah jawaban ringkas. Telah jelas dan gamblang bahwa
Yesus bukanlah satu-satunya orang yang tampak melalui kedua tangannya
berbagai mu’jizat, yang atas dasar itu anda sekalian menjadikannya
sebagai seorang Tuhan. Oleh karena itu, saya berharap agar anda
mengikuti edisi-edisi berikutnya. Di dalamnya terdapat beberapa
informasi dan pertanyaan dengan tema yang sama. Tidak masalah bagi anda
untuk mengirimkan jawaban saya ini ke para pendeta. Jika dia
berkeinginan untuk menjawab sebagai wakil anda, maka kami membuka
kesempatan baginya untuk menjawab, dengan syarat, dia berhias dengan
adab dan sopan.
Semoga Allooh melimpahkan berkah, selamat, sejahtera kepada Nabi kita
Isa ‘alaihissalaam dan ibunya, Maryam perawan suci ‘alaihassalaam.