1 0 A L A S A
N
Menjadi Pengikut Yesus yg Setia Harus Masuk Islam
=============================
3. Yesus Mengaku Utusan
Tuhan
Yohanes
5:30 “aku
tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan
apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.
Lukas
10:16
“Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak
kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus
Aku.”
Markus
9:37 “
Siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus
Aku.”
Matius
10:40
“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku,
ia menyambut Dia yang mengutus Aku “.
Catatan:
Keempat injil semuanya menulis pengakuan Yesus bahwa dia itu hanya seorang
utusan Tuhan atau Rasul Tuhan. Bahkan masih banyak ayat-ayat lain di dalam
Alkitab itu sendiri, dimana Yesus mengaku bahwa dia hanya sebagai seorang utusan
Tuhan. Yesus mengaku dengan jujur dan polos, bahwa dia hanyalah seorang utusan
Tuhan, rasul Tuhan.
Umat Islam
menjadikan Yesus sebagai utusan Tuhan atau rasul Tuhan sebagaimana pengakuan
Yesus yang tertulis dalam Alkitab. Sementara semua umat Kristen menjadikan Yesus
sebagai Tuhan yang disembah. Ini membuktikan bahwa umtat Islamlah yang mematuhi
ajaran Yesus.
Perhatikan
pengakuanYesus sendiri, bahwa dia hanya seorang utusan Tuhan, menurut Alkitab
dari berbagai bahaa-bahasa daerah sbb:
Bukti lain bahwa
Yesus benar-benar hanya seorang utusan Tuhan, baiklah kami kutip kembali dan
kami komentari masih pada ayat tersebut tadi, untuk membuktikan pengakuan Yesus
sendiri bahwa dia bukanlal Tuhan dan juga bukan Allah, tetapi hanya benar-benar
hanya seorang utusan Tuhan saja.
Yoh 50:30
“Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti
kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.
Catatan:
Jika Yesus itu Tuhan, sangat tidak masuk di akal sehat Tuhan tidak bisa berbuat
apa-apa dari diri-Nya sendiri.
Dan tidak mungkin
Tuhan tidak bisa menuruti kehendak-Nya sendiri. Yang namanya Tuhan, pasti Dia
Maha Kuasa, jadi Dia bisa berbuat menurut kehendak-Nya sendiri.
Yesus mengaku
dengan jujur dan polos bahwa dia tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya
sendiridan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, karena dia hanya seorang
utusan Tuhan, bukan Tuhan!!
1. Setiap
yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan
2. Yesus
diutus oleh Tuhan , berarti...........
3. Yesus
bukan Tuhan, tetapi hanya utusan Tuhan
4. Setiap
yang tidak bisa berbuat apa-apa atas didinya sendiri, pasti bukan
Tuhan
5. Yesus
tidak bisa berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan
Tuhan
6. Setiap
yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
7. Yesus
tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
Di dalam Al
Qur’an yang Allah wahyukan kembali kepada nabiMuhammad Saw, Yesus (nabi Isa as)
juga mengatakan bahwa dia hanyalah seorang utusan Tuhan atau rasul Tuhan, bahkan
hanya untuk bani Israil saja , bukan untuk seluruh dunia.
Qs 3 Ali Imran 48-49
48. wayu'allimuhu (a)lkitaaba wa(a)lhikmata wa(al)ttawraata
wa(a)l-injiil(a) 49. warasuulan ilaa banii israa-iila
annii qad ji/tukum bi-aayatin min rabbikum annii akhluqu lakum mina
(al)ththhiini kahay-ati (al)ththhayri fa-anfukhu fiihi fayakuunu thayran
bi-idzni (al)laahi waubri-u (a)l-akmaha wa(a)l-abrasha wauhyii (a)lmawtaa
bi-idzni (al)laahi wa-unabbi-ukum bimaa ta/kuluuna wamaa taddakhiruuna fii
buyuutikum inna fii dzaalika laaayatan lakum in kuntum mu/miniin(a)
Artinya :
48. Dan
Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil. 49. Dan
(sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya
aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu,
yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku
meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit
sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan
kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika
kamu sungguh-sungguh beriman.
Qs 43 Az Zukhruf 59

59. in huwa illaa 'abdun an'amnaa 'alayhi waja'alnaahu
matsalan libanii israa-iil(a)
Artinya:
59. Isa tidak
lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan
Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani
lsrail[1363]
Qs 61 Ash Shaff 6
6. wa-idz qaala 'iisaa
ibnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulu (al)laahi ilaykum mushaddiqan
limaa bayna yadayya mina (al)ttawraati wamubasysyiran birasuulin ya/tii min
ba'dii ismuhu ahmadu falammaa jaa-ahum bi(a)lbayyinaati qaaluu haadzaa sihrun
mubiin(un)
Artinya:
6. Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada
mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir
yang nyata."
Keterangan
: Ada juga sebagian orang yang membantah bahwa yang disebut oleh Al Qur’an
Qs 61 Ash Shaff ayat 6 adalah AHMAD, bukan MUHAMMAD.
Hal ini kami
jelaskan, menurut Hadist Rasulullah Saw, disebutkan bahwa beliau punya beberapa
nama panggilan, sebagaiman hadis sbb:
HR
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Malik
“Sesungguhnya
aku memeiliki beberapa nama: Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad , dan aku
adalah Al Maahi ( penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adalah
Al-Haasyir dimana orang ramai di kumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib
karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku,”
[196]. Al Kitab di sini ada yang menafsirkan
dengan pelajaran menulis, dan ada pula yang menafsirkannya dengan kitab-kitab
yang diturunkan Allah sebelumnya selain Taurat dan Injil.
[1363].
Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.