1 0 A L A S A
N
Menjadi Pengikut Yesus yg Setia Harus Masuk Islam
=============================
9. Masalah Khitan /
Sunat
Lukas
2:21 Dan
ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu
nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Penjelasan:
Yesus disunat karena mengikuti perintah Tuhannya pada Kejadian 17 melalui nabi
Ibrahim. Semua orang yang mengaku umat Muhammad dan beragama Islam, pasti
disunat karena mengikuti sunnah nabi Ibrahim as. Tapi umat Kristen tidak
menjadikan sunat/khitansebagai suatu ketetapan/kehaursan, padahal menurut
Alkitab sunat itu wajib hukumnya. Perhatikan bagaimanaasal mula perintah
bersunat yang diwahyukan Allah melalui Nabi Ibrahim dalam Alkitab
sbb:
Kejadian
17 :9-14
(9)Lagi firman
Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku,
engkau dan keturunanmu turun temurun. (10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu
pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki
di antara kamu harus di sunat; (11) Haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah
akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (12) Anak yang berumur
delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki diantara kamu, turun
temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah
seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. (13)Orang yang lahir di
rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam
dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. (14) Dan orang yang
tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang
itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku.”
Dari bunyi firman
Allah tersebut sangatlah jelas bahwa khitan atau sunat itu wajib hukumnya,
karena bagi yang tidak bersunat ancamannya dihukum mati.
Sebagian besar
umat Kristen mengatakan bahwa dengan kedatangannya kedunia ini , dia (Yesus)
telah meniadakan “sunat daging” dan telah menggantikannya atau memperbaharui
dengan ajaran “sunat hati”
Padahal jelas
sekali bahwa “sunat hati” itupun bukan ajaran Yesus dalam Perjanjian Baru,
tetapi ajaran nabi Musa dalam Perjanjian Lama.
Perhatikan ayat
Alkitab sbb:
“Sebab itu
sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.” (Ulangan
10:16)
Ini membuktikan
bahwa “sunat daging” dan juga “sunat hati “ adalah dua perintah yang berbeda,
bukan saling menggantikan satu sama lain, dan sama-sama sudah ada dan diajarkan
dalam kitab Perjanjian Lama, jauh sebelum Yesus lahir ke dunia ini.
Saking pentingnya
sunat (khitan) ini, Allah mengancam bagi siapapun yang tidak mentaati
peraturan-Nya dengan hukuman mati. Tetapi anehnya, justru umat Kristiani tidak
menggubrisnya, bahkan tidak memperhitungkannya sebagai suatu keharusan atau
kewajiban untuk melakukannya. Tetapi ada juga diantara mereka yang mengatakan
bahwa sunat itu hanya tradisi umat Yahudi saja. Itu merupakan alasan dicari-cari
sekedar untuk membenarkan kesalahan. Tradisi itu ialah suatu perbuatan yang
tidak ada dasar hukumnya (dalilnya), karena dianggap baik, kemudian
dilestarikan kemudia dipelihara. Tetapi khitan bukan Tradisi, sebab dalilnya
jelas ada. Alkitab mengatakan bahwa bukan Yahudi juga harus disunat. Perhatikan
ayat berikut ini:
Kisah
Rasul 15:5
Tetapi beberapa
orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata:
“Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum
Musa.”
Coba kita
renungkan betapa beratnya ancaman Allah dalam Alkitab bagi orang-orang tidak
melaksanakanatau yang melanggar hukum sunat Tidak tanggung-tanggung bagi yang
mereka yang melanggarnya diancam Allah dengan hukuman mati!
“ Dan orang yang
tidak disunat , yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang
itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku.” (Kej 17:14)
Terbukti semua
umat Islam sunat (khitan). Bahkan hanya untuk merayakan sunat (khitan), banyak
umat Islam yang mengadakan pesta besar-besaran dalam rangka mensyukuri nikmat
Allah, karena anaknya telah dikhitankan. Bahkan anak orang Islam yang belum
disunat pada usia mulai dewasa, sering membuat anak itu minder karena dicemoohin
sama teman-temannya. Ada juga didaerah
tertentu, ketika anaknya disunat, saking bersyukurnya karena telah mengadakan
acara khitanan, anaknya diarak keliling kampung dengan naik kuda atau
delman/bendi.
Inilah bukti
bahwa umat Islamlah pengikut sunnah nabi Ibrahim as. Yesus di khitan/sunat, umat
Islam khitan, tapi umat Kristiani tidak berkhitan. Kalau begitu yang mengikuti
Yesus (nabi Isa as) siapa?
Bahkan Barnabas
dalam Injilnya menulis dengan jelas dan tegas sabda Yesus tentang khitan atau
sunat:
Barnabas 22:2
Yesus menjawab: “Sungguh kukatakan kepadamu bahwa anjing lebih mulia dari
seorang yang tidak bersunat”
Barnabas
23:15
Yesus bersabda: “Manusia yang tidak menyunat tubuhnya akan Aku cerai beraikan
dia dari kalangan keluarga-Ku untuk selama-lamanya”
Barnabas
23:17
Kemudian Yesus berkata:”Tinggalkan ketakutan itu orang yang tidak mengerat
kulupnya , karena dia diharamkan dari surga Firdaus”
Ayat-ayat tentang
khitan/sunat dalam Injil Barnabas sangat sesuai dengan firman Allah kepada nabi
Abraham dalam kej 17:14 tadi
yaitu:
“Dan orang yang
tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat khatannya, maka orang itu
harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari
perjanjian-Ku.”
Ada alasan lain
mengapa sampai umat kristiani tidak mewajibkan khitan/sunat kepada umatnya?
Jawabannya karena ulah Paulus dalam beberapa surat kirimannya dia menulis
sbb:
Galatia
5:2 dan 6 (2) Sesungguhnya aku, Paulus, berkata kepadamu: Jikalau
kamu men-yunatkan dirimu , Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
(6)
Sebab bagi orang-orang yang ada didalam kristus Yesus hal bersunat atau tidak
bersunat tidak mempunyai suatu arti, hanya iman yang bekerja oleh
kasih.
Coba bandingkan
larangan berkhitan/sunat dari Paulus menurut Alkitab berbahasa Inggris dari
berbagai versi sebagai berikut:
............................
Dalam ayat lain
Paulus juga melarang bersunat, sebagaimana dalam surat kirimannya
kepada jemaat di Korintus sbb:
1
Korintus 7:18-19
(18) Kalau
seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan
tanda-tanda sunat itu,. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak
bersunat, janganlah ia mau bersunat. (19) Sebab bersunat atau tidak bersunat
tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.
Keempat versi
Alkitab berbahasa Inggris tersebut, tujuan maknanya sama, yaitu larangan Paulus
untuk berkhitan. Walaupan terlihat berbeda dalam mengartikulasikannya, tetapi
tujuannya sama.
Sekaran bagaimana
larangan bersunat oleh Paulus, menurut bahas-bahasa daerah:
...............
Ajaran Paulus
dalam surat Kirimannya kepada jemaatnya didaerah Korintus tersebut, sangat
bertentangan dengan firman Allah dalam Taurat/Musa. Allah mewajibkan
khitan/sunat, bahkan bagi yang tidak bersunat di ancam hukuman mati (kej 17:
14). Orang tua Yesus juga tunduk dan patuh, maka anak mereka Yesus disunat
(Lukas 2:21) sesuai apa yang Alllah perintahkan. Tetapi giliran Paulus,
dia melarang orang
bersunat. Bahkan katanya jika orang menyunatkan dirinya, Yesus tidak berguna
bagi dirinya, padahal Yesus sendiri sunat, dan dia sendiri sunat, dan dia
sendiri jaga sunat tepat pada hari kedelapan.
Filipi
3:4-5 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal
lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal
lahiriah, aku (Paulus) lebih lagi:disunat pada hari kedelapan, dari bangsa
Israil, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum
Taurat aku orang Farisi.
PERBEDAAN
DISUNAT DAN TIDAK DISUNAT
YANG
DISUNAT
|
YANG TIDAK
DISUNAT
|
Karena mematuhi
pada perintah Allah
|
Tidak mematuhi
perintah Allah
|
Bersih
|
Kotor
|
Tidak jadi cemoohan orang dan
teman
|
Jadi cemoohan orang dan
teman-teman
|
Tidak punya dampak tekanan
batin
|
Berpotensi ada tekanan batin pd
dirinya
|
Pertumbuhannya lebih
baik
|
Pertumbuhannya
lamban
|
Mudah dibesihkan
|
Sulit
dibersihkan
|
Tidak mudah terinfeksi penyakit
kelamin
|
Mudah terinfeksi virus &
penyakit kelamin
|
Lebih sensitif
|
Kurang sensitif
|
Tidak ada rasa sakit ketika
ereksi
|
Terasa sakit sewaktu terjadi
ereksi
|
Tidak berbau busuk
|
Berbau busuk
ujungnya
|
Lebih percaya diri
|
Kurang percaya
diri
|
Tidak minder ketika akan
menikah
|
Merasa minder ketika akan
menikah
|
Lebih jantan dan
seksi
|
Kurang jantan dan
seksi
|
Lebih harmonis/nikmat dalam
bersenggama
|
Kurang harmonis dalam
bersenggama
|