Gay Merupakan Gaya Hidup Terbaru Gereja Setelah Pedofilia
Gay
Merupakan Gaya Hidup Terbaru Gereja Setelah Pedofilia – Belum usai
belitan skandal pedofilia, Gereja Katolik Italia kembali diguncang
skandal baru, sebuah majalah berita mingguan merilis hasil investigasi
yang mencengangkan, tentunya melibatkan gereja.
Seorang
jurnalis majalah Panorama – milik Silvio Berlusconi, taipan media yang
menjabat perdana menteri – menggunakan kamera tersembunyi dan merekam
aktivitas tiga orang pastor yang mendatangi tempat rujukan komunitas
gay dan berhubungan intim dengan sesama jenis.
Dalam
cuplikan video yang berhasil didapatkan Majalah panorama, terlihat
salah satu pastor yang mendatangi tempat rujukan komunitas gay. Hasil
investigasi tersebut semakin memperburuk nama Vatikan. (Foto: Daily
Mail)
Belum
ada komentar dari Konferensi Keuskupan Italia dan Vatikan, yang
diguncang serangkaian skandal seks yang melibatkan pastor pedofil sejak
permulaan tahun ini.
Kilasan artikel Panorama yang dikirim via email kemarin malam menambahkan rekaman video dari investigasi yang akan disediakan.
Artikel
tersebut menyebutkan bahwa sang wartawan dibantu oleh seorang "kaki
tangan" yang gay dan melakukan reportase investigasi, mengungkap
malam-malam liar dari sejumlah pastor di Roma yang secara mengejutkan
memiliki kehidupan ganda.
Dalam
kutipan artikel itu, Panorama menyatakan: "Di siang hari mereka adalah
pastor biasa, lengkap dengan kerah pastor mereka, tapi pada malam hari
mereka menanggalkan jubah dan menjadi anggota komunitas gay Italia."
Untuk
diketahui, Gereja Katolik melarang pastornya berhubungan seks, apalagi
hubungan sesama jenis karena homoseksualitas dianggap sebagai
perbuatan dosa.
Pada
tahun 2008, Vatikan mengeluarkan panduan yang menyebutkan bahwa para
calon pastor yang akan dilatih tidak akan diperkenankan bergabung jika
mereka "memiliki kecenderungan kuat ke arah homoseks."
Dalam
salah satu bagian investigasinya, Panorama mengatakan bahwa salah satu
pastor yang hanya disebut bernama Carlo bersedia mengenakan jubahnya
untuk berhubungan intim dengan rekan sang reporter. Panorama
menambahkan, "Semuanya terekan oleh kamera tersembunyi."
Majalah itu juga menjabarkan bahwa mereka menghadiri sebuah misa yang dipimpin langsung oleh Carlo.
Dalam
kilasan artikel tersebut, Panorama berkeras bahwa pihaknya telah
melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tiga orang pastor tersebut
benar-benar asli, tapi Panorama menolak mengungkapkan nama atau rincian
lain mengenai ketiganya.
Editor
Panorama, Giorgio Mule mengatakan, "Ini adalah proses investigasi yang
telah dilaksanakan selama dua minggu dan tidak bertujuan untuk menciptakan skandal, hanya berusaha memperlihatkan bahwa ada sebagian pastor yang punya kelakuan amat berbeda."
Terungkapnya
tiga pastor gay tersebut tak pelak membuat Gereja Katolik Roma
kebakaran jenggot. Pada hari Jumat setempat (23/7) pihak gereja
langsung bereaksi dan mengatakan bahwa tiga orang itu tak pantas jadi
anggota gereja.
"Orang-oran
yang menjalani ‘kehidupan ganda’ dan tidak memahami bagaimana cara
menjadi seorang pastor Katolik seharusnya tidak menjadi pastor," kata
keuskupan dalam pernyataan yang dirilis setelah Panorama mengungkapkan
investigasi mencengangkan tersebut.
Sampul
depan majalah memampang gambar tangan seorang pria berjubah pastor
yang menggenggam rosario, tapi kuku-kukunya dicat dengan warna pink.
Keuskupan Roma berjanji akan menyelidiki peristiwa tersebut.
"Tidak ada yang mengharuskan mereka tetap menjadi pastor dan menikmati keuntungan-keuntungannya," tambah pihak keuskupan.
"Mereka
harus mengungkapkan diri mereka. Kami tidak ingin menyakiti mereka,
tapi kami tidak bisa menerima jika kehormatan (para pastor) lain
terperosok gara-gara kelakuan mereka," kata keuskupan.
Paus
Benediktus XVI secara khusus menentang pernikahan gay. Ia berkata,
"(Pernikahan gay) adalah sebuah ancaman berbahaya terhadap kebaikan
bersama" dalam kunjungan ke Portugal pada bulan Mei lalu saat negara
tersebut hendak melegalkan pernikahan sesama jenis. ( suaramedia.com )