Minggu, 19 Agustus 2012

Sains Membantah Kalau Nabi Muhammad SAW Seorang Pedofilia


Jika boleh meminjam perkataan William Montgomerry Watt bahwa, “Tiada tokoh besar dalam sejarah yang paling banyak difitnah selain Nabi Muhammad (Saw)”. Ia benar dan saya pribadi setuju dengan kata-katanya, memang tokoh sentral umat Islam inilah tokoh dunia yang paling banyak menuai fitnah dan kritik dibanding tokoh lain. Sederet fitnah yang di lemparkan kepada beliau (saw) merupakan deskripsi jelas betapa berpengaruhnya pribadi nabi besar Muhammad saw dihati dan sanubari mereka.

Dan Insya Allah dari semua fitnahan tersebut akan saya bahas dan tulis di blog ini, namun kali ini saya akan mengangkat sebuah fitnah yang sangat keji, yakni Nabi Muhammad seorang pedofilia. Yang Insya Allah artikel singkat ini dapat mencurahkan sedikit cahaya kebenaran kepada mereka yang tidak mengerti dan belum mengetahui…Amiin Allahuma Amiiin.

Mari kita baca definisi dan gejala Pedofilia:

Di ambil dari http://www.polfed.org/magazine/08_2001/80_2001_paedophile.htm

“Low self esteem. Many pedophiles, although by no means all, do not have a great sense of capacity for adopting a sexual demeanor towards adults or those of their own age or older. They feel unhappy and fearful at the prospect of sexual behaviour with adults and hence turn to children due to the fact that they are unable to have the strength of personality to seek adults for sexual demeanor. When considering treatment therefore it is important to establish and develop a higher sense of self-esteem in such individuals.”

Artinya:

Rendah diri. Pada umumnya penderita pedofilia, meskipun tidak semuanya, tidak mempunyai keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan orang dewasa atau yang seusia dengan dia atau lebih tua. Mereka merasa tidak bahagia dan takut akan prospek hubungan seksual dengan orang dewasa, oleh karena itu mereka mengarahkannya kepada anak-anak. Di karenakan mereka tidak mempunyai kepribadian yang kuat untuk melakukannya dengan orang dewasa. Maka diperlukan terapi yang dapat membantu mereka untuk menumbuhkan rasa percaya diri.

Hal diatas sama sekali tidak bisa dihubungkan dengan nabi Muhammad, beliau sama sekali bukan seorang yang rendah diri (minder). Semasa hidupnya beliau mempunyai ribuan pengikut, mustahil seorang yang minder dapat melakukan seperti yang beliau telah lakukan 14 abad lalu.

Hal kedua, nabi Muhammad saw tidak mempunyai rasa takut untuk melakukan hubungan sexual dengan wanita dewasa, contohnya ialah dengan Siti Khadidjah ra, istri pertama beliau yang usianya 15 tahun lebih tua.

Biografi dari Safiur-Rahman al-Mubarakpuri:

Khadijah Bint Khuwailid:
Pada saat di Mekkah — sebelum peristiwa Hijrah — rumah tangga nabi terdiri dari beliau (saw) dan istrinya Khadidja binti Khuwailid. Beliau berusia 25 tahun dan Khadidjah (ra) berusia 40 tahun disaat mereka menikah. Ia wanita pertama yang beliau nikahi. Ia satu-satunya istri yang beliau miliki hingga siti Khadidjah (ra) wafat. Beliau memiliki beberapa orang putra dan putrid dari hasil perkawinannya dengan Siti Khadidjah (ra). Namun tidak satupun putranya yang hidup hingga dewasa. Semuanya wafat. Putri-putrinya adalah Zainab (ra), Ruqaiya (ra), Ummu Kulthum (ra). dan Fatimah (ra).

Lebih lanjut mengenai pidofilia:

“Lack of impulse control. Many pedophiles find it extremely difficult to deal with the impulsive nature which inclines them towards sexual behaviour to children. They simply cannot control their need for engaging children in sexual practices. They might be said to suffer from an obsessive-compulsive condition. Here again treatment would involve developing better impulse control and of course redirecting the sexual inclinations.”

Artinya:

“Rendah penguasaan diri. Penderita pedofilia sangat sulit menguasai diri mereka dan mendorong mereka untuk melakukan hubungan sexual terhadap anak-anak. Mereka sama sekali tidak dapat mengendalikan kebutuhan mereka untuk melakukan hubungan sexual dengan anak-anak. Mereka bisa dikatakan menderita suatu kondisi yang disebut obsesi menuruti dorongan kata hati. Sebuah terapi yang baik mungkin akan mengembangkan penguasaan pengendalian diri mereka lebih baik dan tentu mengalihkan kecendrungan sexual mereka.

Jelas sekali deskripsi diatas sama sekali tidak cocok dengan Nabi Muhammad, nabi Muhammad saw orang yang paling tangguh dalam menguasai dirinya dan hawa nafsunya. Dan istri beliau Siti Aisyah (ra) memberikan kesaksian tentang hal ini:

Sahih Al-Bukhari

Volume 1, Kitab 6,r 299:

Diriwayatkan ‘Abdur-Rahman bin Al-Aswad:

…”Aisyah pernah berkata :”Setiap kali Rasulullah SAW ingin membelaiku (to fondle) selama masa-masa haid, Nabi SAW menyuruhku mengenakan izar (pembalut wanita) yang dikenakan dibawah pinggang…dst Aisyah menambahkan,”Tidak ada satupun dari kalian yang dapat mengendalikan nafsu seksualnya seperti Nabi.”

Jika beliau adalah seorang pedofilia maka ia sudah pasti akan menggauli Aisyah tepat saat ia berusia 6 tahun (usia Aisyah menikah) dan sudah barang tentu beliau akan menikahi sejumlah gadis lain yang seusia Aisyah atau dibawahnya dan menggauli mereka, namun beliau tidak pernah melakukannya.

Ciri dan gejala lain seorang pedofilia ialah kesepian, lagi-lagi hal ini tidak ada pada diri nabi Muhammad saw, beliau selalu dikelilingi istri-istrinya dan para sahabatnya, bahkan mungkin beliau tidak memiliki privasi. Dan gejala lain ialah, seorang pedofilia adalah yang mempunyai pengalaman mendapat pelecehan seksual semasa kecil atau dalam hidupnya. Dan hal ini lagi-lagi tidak pernah ada pada diri nabi Muhammad saw.
Dakwah Mancanegara
Mengajak Teman Masuk Kristen Malah Menunjukkanku Pada Islam
Redaksi III | Rabu, 15 Agustus 2012 - 11:31:50 WIB | dibaca: 6919 pembaca
Share on facebook Share on twitter Share on email Share on print More Sharing Services 71
Mengajak Teman Masuk Kristen Malah Menunjukkanku Pada Islam

Eramuslim.com | Media Islam Rujukan,

Islam adalah doktrin yang paling logis yang tidak akan pernah ditemukan di agama lainnya.

Namaku Rasheed. Aku berasal dari Florida, Amerika. Usiaku 24 tahun. Aku masuk Islam pada Desember 2004, saat itu aku baru berumur 17 tahun. Saat ini ku bekerja sebagai tekhnisi lab mata.

Aku ingin bercerita tentang bagaimana aku masuk Islam, dan mungkin memberikan sedikit nasehat bagi mereka yang tengah mencari jalan hidupnya, InshaAllah.

Sama seperti anak gereja kecil lainnya, aku dibesarkan di Gereja Baptis daerah Selatan. Aku rajin mengunjungi gereja secara rutin, mempelajari injil dan melakukan pelayanan sehingga ku tahu kitabku. Aku tidaklah pintar, tetapi cukup mengetahui untuk seorang anak berusia 13 hingga 17 tahun ketika ku mempelajari agamaku.

Bagaimana Persepsiku Terhadap Islam

Sebelum memeluk Islam, aku sangat mengimani kepercayaan kristen akan trinitas, sebagaimana seorang Baptis dari Selatan, dan aku sangat teguh dengan kepercayaan ini. Aku tidak mengetahui banyak tentang Islam untuk memiliki pendapat. Ku pikir waktu itu semacam ketidakacuhan diri karena bagaimana media memberitakan tentang Islam. Sehingga ku tak ingin mengetahui Islam, ku takut akan apa yang mungkin aku pelajari jadi ku berpikir sebagaimana yang diberitakan oleh media pada dasarnya.

Mengetahui bahwa orang terdekat meninggalkan kepercayaan yang sangat aku cintai sangat membuatku tersinggung. Aku tidak tahu banyak tentang Islam, tetapi sebenarnya aku telah melakukan pekerjaan yang adil terhadap agama lain seperti budha, hindu dan hal itu kulakukan murni karena ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap budaya timur. Karena dibesarkan dengan kepercayaan kristen, mempelajari alkitab sehingga kita akan mendapatkan informasi dasar tentang Yahudi karena Perjanjian Lama tercantum dalam alkitab. Jadi, ku tahu sedikit mengenai Yahudi, hal-hal dasar tentang Hindu dan Budha, Taoisme meski tidak banyak, dan sedikit Shinto. Sehingga awalnya ku melihat dan mengetahui dasar-dasar agama-agama besar lainnya.

Ku tak pernah melakukan perjalanan untuk mencari kebenaran, karena dibesarkan di gereja secara teguh seperti yang kujalani, ku berpikir bahwa aku sudah menemukan kebenaran. Jadi yang sebenarnya terjadi adalah ada seorang teman sekolah yang ingin berpindah agama, saat itu kami adalah teman baik. Tetapi dibesarkan di lingkungan kristen, dan kemudian mengetahui bahwa seorang teman yang sama-sama bersekolah bersama meninggalkan agama yang kucintai, benar-benar membuatku terpukul mengapa ia memilih meninggalkan agama ini. Akhirnya aku menganggap hal itu secara pribadi seperti layaknya ku melakukan perang salib untuk membawanya kembali ke gereja, memberikannya kesaksian dan segala halnya, tapi tanpa mengetahui apapun tentang agama yang ia anut sekarang.

Aku melakukan usaha terbaikku, dan melalui apa yang harus kulakukan akhirnya yaitu meneliti Islam sendiri dan dengan bertanya padanya juga, sebagaimana nanti kita akan melakukan berbagai debat tentang doktrin-doktrin. Akhirnya kami banyak melakukan diskusi, dia banyak mengajariku berbagai hal tentang Islam, dan ku tak dapat berkata banyak karena ku tak mengetahui sebelumnya, semua hal tampak masuk akal bagiku, dan ku tak bisa berkata-kata. Ketika hal ini berlangsung, sebenarnya adalah misiku untuk membawanya keluar dari Islam, namun justru aku yang tertarik pada Islam, Alhamdulillah.

Yaa, aku tidak pergi mencari kebenaran seperti kebanyakan orang. Tetapi kukira Allah menunjukkanku pada Islam dengan cara-Nya, Alhamdulillah.

Hidup Setelah Islam

Ku bisa benar-benar jujur dan berkata bahwa hidupku belum sepenuhnya berubah karena bagaimana ku dibesarkan, seperti sering pergi ke gereja. Gaya hidupku tidak berubah banyak. Aku hanya menjalani ibadah-ibadah harian dan berhenti memakan babi.Ku tidak menikmati alkohol pada saat itu, sehingga ku tak perlu benar-benar meninggalkannya.

Mempercayai Tuhan dalam konsep trinitas aku selalu menerimanya karena itu yang kita percayai, tetapi au tidak memahaminya. Jadi jika kau tidak memahami akan sesuatu, bagaimana mungkin kau dapat mengatakan bahwa kau mempercayainya?
Aku dapat mengatakannya dengan percaya diri bahwa ku tak pernah benar-benar percaya pada Konsep Tuhan yang tiga. Ku percaya adanya Tuhan, tetapi yang berubah adalah kepercayaanku terhadap Yesus, semoga keberkahan selalu bersamanya, dalam hubungannya terhadap Tuhan dan juga terhadap kita. Itulah yang benar-benar berubah.

Jalan Hidup Yang Lengkap

Jangan khawatir dan letakkan kepercayaan kita pada Tuhan.
Dari lubuk hatiku yang harus kukatakan adalah lakukan saja, karena menurutku berbicara dengan alasan adalah satu-satunya cara dalam hidup yang harus orang ikuti. Ini adalah cara hidup yang paling lengkap yang tak akan ada di agama lainnya. Islam adalah ajaran yang paling logi, dan cara hidup yang dianjurkan sekaligus diperintahkan oleh Tuhan adalah cara hidup yang sempurna.

Saran saya hanya untuk memastikan bahwa apa yang Anda inginkan untuk diri Anda, lakukan saja. Jangan khawatir dan simpan kepercayaanmu pada Tuhan. Dan juga, jika Anda telah memiliki teman muslim dan saling berkomunikasi, mintalah padanya untuk mengajarkan Anda tentang Islam. Dan jangan malu untuk memintanya mengajak Anda ke mesjid yang biasa ia kunjungi dan berbicara dengan Imam atau dengan orang yang memiliki pengetahuan lebih tentang Islam dalam jemaah mereka.

Bagi Anda yang telah memutuskan untuk mengambil jalan ini, Selamat! Anda akan selalu ada dalam doa saya agar selalu diberi petunjuk dan kesuksesan di dalam hidup ini dan juga di akhirat kelak, kehidupan yang sesungguhnya.

Saran saya lainnya, waspadalah dari mana Anda mendapat informasi. Jangan terburu-buru bergabung dengan sebuah sekte yang menggembar-gemboran berbagai slogan dan hal lainnya. Pelajarilah informasi yang didapat, secara perlahan-lahan, ini adalah awal dari jalan kebenaran. Anda baru saja mulai. Anda tidak akan mendapat kebenaran yang utuh hanya dalam setahun. Gunakanlah waktu Anda. Pastikan untuk selalu memurnikan niat Anda, dan apapun yang kita lakukan hanya untuk Allah dan untuk beribadah pada-Nya.

Saudaraku seagama, dan semoga juga saudara-saudara muslimku yang baru, ku berharap apa yang kusampaikan dapat bermanfaat dalam cara apapun, IshaAllah, dan menginspirasi untuk memeluk Islam dan terus istiqomah dalam jalan ini.

Sebutlah ku dalam doa-doa kalian.[wn/onIslam]