ASAL IDE KETUHANAN YESUS |
Tanya
Dari mana
bibit ide Ketuhanan Yesus itu?
Jawab
Ide itu
berasal dari paham penyembah berhala bahwa Tuhan beranak pinak di bumi.
Diberbagai wilayah dan kota-kota besar di kerajaan Romawi di luar Palestina
orang menyembah "Tuhan beserta keluarganya", mulai dari Tuhan tiga sampai
ratusan. Mereka menganggap bahwa setiap tindakan Tuhan menjadi oknum lain di
samping Tuhan. Misalnya firman Tuhan menjadi oknum lain (Anak Allah) yang
namanya Yesus. Tindakan Tuhan memberi hidup, menjadi oknum lain yang namanya Roh
Kudus.
Tanya
Siapa
pencetus ide "Anak Allah (Tuhan)"?
Jawab
Ide Anak
Tuhan merupakan hal yang lumrah di masyarakat Yahudi. Mereka menganggap bahwa
bangsa Israel adalah "Anak-anak Tuhan". Bagi mereka istilah "Anak Tuhan" bukan
untuk individu. "Anak-anak Tuhan" dalam pengertian individu merupakan paham
penyembah berhala yang menganggap bahwa Tuhan beranak di dunia. (Tillich
1968)
Drapper
dalam bukunya Conflict between Religion and Science
menceritakan bahwa Plato lahir di Athena tahun 429 SM. Ibunya adalah Paraction
yang bertunangan dengan Arus. Namun sebelum mereka menikah, Paraction telah
dihamili oleh Tuhan Apollo yang merupakan "Roh Kudus" dalam ketuhanan bangsa
Yunani. Tuhan Appolo mengancam Arus untuk menghormati Roh Kudus dan tidak
mendekati Paraction yang telah dihamilinya. Oleh sebab itu Plato di sebut "Anak
Tuhan". Pythagoras yang lahir tahun 575 SM yang dianggap lahir tanpa ayah, juga
disebut "Anak Tuhan".
Paulus
yang menganggap Yesus lahir melalui intervensi Roh Kudus, memperkenalkannya
kepada para penyembah berhala di kerajaan Romawi sebagai "Anak Tuhan
(Allah)".
"Jawab malaikat itu
kepadanya: `Roh Kudus akan turun atasmu dan Kuasa Allah yanq Maha Tinqqi akan
menaunqi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan akan
disebut kudus, Anak Allah" (Lukas 1:35).
"Ketika itu juga ia
memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak
Allah" (Kisah Para Rasul 9:20)
Pekerjaan
Paulus yang mulai merusak ajaran Tauhid yang diajarkan Yesus ini dikutuk oleh
Allah dalam surah Maryam 19:88-92:
"Dan mereka berkata:
'Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak'. Sesungguhnya kamu
telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat munqkar.
Hampir-hampir lagit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung
runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yanq Pemurah mempunyai anak" (Surah
Maryam 19:88-92)
Tanya
Apa arti
"Anak Tunggal Allah (Tuhan)"?
Jawab
Umat
Kristen dengan bangga menjelaskan bahwa Yesus diperanakkan bukan dicipta.
Menurut mereka, semua mahluk dicipta oleh Tuhan, demikian pula Nabi Adam. Tetapi
Yesus lahir dari intervensi Roh Kudus yang datang menaungi perawan Maria
sehingga hamil. Dari berbagai legenda, Tuhan menghamili seorang perempuan hanya
sekali, sehingga disetiap zaman hanya ada seorang Anak Tuhan (anak
tunggal).
"Jawab malaikat itu
kepadanya: 'Roh Kudus akan turun atasmu dan Kuasa Allah yang Maha Tinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan akan disebut kudus, Anak
Allah" (Lukas 1:35).
Tanya
Apakah
anak Allah (Tuhan) setara dengan Allah (Tuhan)?
Jawab
Dalam
filsafat Yunani, kedudukan Anak Tuhan dan dewa-dewa lainnya lebih rendah dari
Tuhan. Sesuai ajaran filsafat Yunani, ketika Tuhan yang suci tidak dapat
berhubungan dan menyelamatkan dunia serta manusia yang berdosa, dia mengirim
anaknya atau dewa lain untuk mengatasi persoalan di dunia. Para pemimpin Gereja
yang bermaksud untuk menaikkan kedudukan Yesus sebagai Anak Allah (Tuhan) agar
setara dengan Tuhan Bapa menghadapi berbagai kendala.
Pertama,
karena Bapa bukan Anak dan Anak bukan Bapa sehingga secara otomatis bapa
memiliki kekuasaan untuk memerintahkan Anak, tetapi tentu anak tiada punya kuasa
untuk memerintahkan Bapa.
Kedua,
karena Bapa bukan Anak dan Anak bukan Bapa, ada suatu saat dimana Bapa sudah
ada, sedangkan Anak belum ada. Kalau kedua-duanya sama-sama ada, tentu tidak ada
Bapa dan Anak, saudara pun tidak.
"....AnakKu Enqkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini".
(Kis. 13:33)
Ayat di
atas memperlihatkan bahwa kemarin Bapa sudah ada, sedangkan Anak belum ada. Jadi
pernyataan Hamran Ambrie dalam bukunya "Keilahian Yesus Kristus dan Allah
Tritunggal Yang Esa", ha1.116 yang mengatakan: "Tidak ada yang terdahulu atau
terkemudian diantara satu dengan yang lainya", adalah tidak
benar.
Ketiga,
karena para pemimpin Gereja mengatakan bahwa Bapa 100% Tuhan, sedangkan Anak
(Yesus) adalah 100% Tuhan dan sekaligus 100% manusia sehingga keduanya tidak
sama atau setara.