MAKNA TAUHID DALAM ISLAM
& KRISTEN |
Tanya
Apa
perbedaan Islam dan Kristen dalam perjuangan Tauhid?
Jawab
Kristen
mengembangkan ajaran Tauhid murni yang diajarkan Yesus untuk hanya menyembah
Tuhan Allah, menjadi menyembah Tuhan Allah ditambah Tuhan Yesus dan Tuhan Roh
Kudus. Artinya, membawa ajaran Tauhid Yesus ke ajaran Trinitas. Sedangkan Islam
yang disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW mengembalikan ajaran Trinitas dan
Politheisme ke Tauhid yang murni.
Tanya
Apakah
pengertian Tauhid, dan apa hubungannya dengan keimanan
Kristen?
Jawab
Tauhid
atau Keesaan Allah adalah menyakini bahwa Allah itu Esa tanpa ada sekutunya. Ada
tiga aspek tauhid:
-
1. Keesaan Ketuhanan Allah (Tauhid Rububiyah).
Seorang
muslim percaya bahwa Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta ini hanya satu
(tidak pernah dikerjakan gotong royong dengan oknum-oknum lain). Dia adalah
Pencipta dan Pemelihara alam semesta tanpa sekutu atau patner. Ini adalah inti
ajaran Nabi Muhammad SAW dan Yesus.
-
2. Keesaan menyembah Allah (Tauhid Uluhiyyah).
Seorang
muslim percaya bahwa hanya Allah yang wajib disembah, tidak ada yang lain. Ini
diajarkan pula oleh Yesus sebagaimana yang di terangkan
diatas.
-
3. Keesaan nama dan sifat Allah (Tauhid-al Asma was Sifat).
Seorang
muslim harus menyebut nama Allah dengan nama-nama yang sudah disebut dalam
Al-Qur'an (Asma-ul-Husna). Sifat-sifat Allah inilah yang oleh para penyembah
berhala dianggap sebagai oknum-oknum lain yang ikut disembah sebagai
Tuhan.
Dari
ketiga aspek Tauhid diatas tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Yesus (Isa)
sebagai seorang Muslim. Tetapi tentu bertentangan dengan ajaran penyembah
berhala Platonis dan Stoic yang mengatakan bahwa Tuhan memiliki perantara
(Logos) unutk urusan dunia yang kemudian oleh Gereja dikatakan bahwa Logos
(Firman) telah menjadi daging dan mengambil bentuk manusia dalam diri
Yesus.
Disamping
itu ajaran Tauhid dalam Islam jelas bertentangan dan merupakan koreksi terhadap
ajaran Trinitas dalam Kristen yang dipetik dari ajaran agama Mesir, Babylonia
dan Yunani.
Tanya
Apa
pengertian Penyembah Berhala dalam Islam?
Jawab
Penyembah
Berhala adalah keyakinan yang dianut oleh para Penyembah Berhala bahwa
:
-
1. Tuhan mempunyai sekutu. Ini meliputi pengertian bahwa ada Tuhan lain disampin Tuhan Allah, Apakah Tuhan lain tersebut terpisah dari Tuhan Allah, berserikat, maupun bersatu.
-
2. Penyembah Berhala juga berarti percaya bahwa selain Tuhan Allah adalah oknum lain yang memiliki sifat-sifat keilahian.
-
3. Penyembah Berhala juga percaya bahwa selain Tuhan Allah, ada oknum lain yang dapat mendatangkan ganjaran baik dan buruk.
Penyembah
berhala di zaman dahulu percaya bahwa perserikatan Tuhan memiliki struktur
kepemimpinan. Tuhan merupakan pemimpin atau kepala. Kemudian menyusul Anak. Yang
lebih rendah dari anak adalah para dewa. Kesemuanya disembah. Dewa pun disembah
dan dimohon pertolongan untuk kasus-kasus tertentu seperti Dewa Cinta, Dewa
Padi, Dewa Laut dan lain-lain.
Dalam
Agama Kristen Pemimpin Gereja dan Kaisar Romawi menganut ajaran Kesatuan Tiga
Tuhan dalam Trinitas. Kalau bagi penyembah berhala di zaman dahulu, Tuhan, Anak
dan dewa-dewa berada dalam struktur atasan-bawahan, maka ajaran Kristen, Tuhan
Allah, Yesus, dan Roh Kudus diangap satu kesatuan dalam Trinitas dan
masing-masing memiliki kedudukan yang sama (co-equal).
Dalam
ajaran Islam Keesaan Allah berarti Allah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian Allah sama sekali tidak punya sekutu, baik dalam bentuk bawahan,
maupun patner sebagaimana yang diajarkan oleh semua Nabi termasuk Nabi Muhammad
SAW maupun Nabi Isa (Yesus).
Dalam
Islam, setiap ajaran yang mensyarikatkan Tuhan baik dalam bentuk atasan-bawahan
maupun dalam bentuk patner yang bersatu maupun seimbang (co-equal) dianggap
penyembahan berhala.
Tanya
Menurut
Hamran Ambrie, orang Kristen menjadikan Yesus dan Ibunya menjadi illah (Tuhan)
disamping Allah (Al-Maidah 5:116) adalah tidak benar. Menurutnya ajaran Kristen
tidak mengajarkan demikian.
"Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: 'Hai Isa putra
Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, jadikanlah aku dan ibuku dua
orang tuhan selain Allah?...." (Al-Maidah 5:116)
Apakah
mempertuhankan Yesus dan Ibunya bukan ajaran Kristen?
Jawab
Kalau
Hamran Ambrie mengingkarinya, kita bersyukur! Ini berarti sudah ada kemajuan.
Hamran Ambrie mengingkari ajaran ini, karena memang tidak pernah diwahyukan
Allah, tidak pernah diajarakan Yesus, dan tidak ada dalam Alkitab. Seharusnya
sikap seperti ini juga diperlihatkannya untuk menolak ajaran Trinitas dan
Ketuhanan Yesus, karena kategorinya sama dengan apa yang dia ingkari diatas.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Apakah tuduhan ayat Al-Qur'an diatas
tidak punya dasar?" Ada dua alternatif dari pernyataan diatas:
-
1. Kalau Al-Qur'an menuduh demikian sementara Gereja tidak pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti tuduhan Al-Qur'an tersebut tidak ada dasarnya.
-
2. Kalau Gereja pernah mengatakanlmemutuskan untuk menyembah Yesus dan Ibunya, berarti Hamran Ambrie tidak memahami sejarah Kristen, atau kalau dia sudah tahu berarti dia ingin mengibuli umatnya.
Kalau
pembaca pernah berkunjung ke Filipina, terutama di kota Metropolitan Manila,
pembaca akan menyaksikan gambar Yesus dan bunda Maria dipajang di hampir setiap
pintu gerbang rumah penduduk. Apakah Gambar Yesus yang bersanding dengan bunda
Maria ini hanya sekedar pajangan atau hiasan? Ataukah lebih dari
itu?
Ralph
Edward Woodrow, dalam bukunya Babylon Mystery Religion, 1966, hal.
10, menjelaskan bagaimana Tuhan Ibu para penyembah berhala di Babylonia
dibawa ke dalam agama Kristen:
-
"You see, many pagans had been drawn to Christiani ty, but so strong was their adoration for the mother goddess, they did not want to forsake her. Compromising Church leaders saw that i f they cou(d f ind some similarity in Christianity with the worship of the mother goddess they could greatly increase their number. But who could replace the most logical person f or them to chosee.... Little by little, the worship that had been associated with the pagan mother was transf er to Mary"(Lihatlah, berapa banyak para penyembah berhala yang menganut agama Kristen, namun pemujaan mereka terhadap Tuhan Ibu sedemikian kuat, sehingga mereka tidak mampu untuk meninggalkannya. Para pemimpin Gereja melihat kesempatan bahwa kalau mereka dapat menemukan dalam Kristen penganti Tuhan Ibu (Penyembah berhala), maka (golongan Kristen) akan bertambah dengan pesat. Namun siapa (di dalam Kristen) yang akan menggantikan Tuhan Ibu penyembah berhala ini? Sudah tentu (bunda) Maria adalah yang paling cocok mereka pilih.... Lambat laun penyembahan mereka terhadap (Tuhan) Ibu penyembah berhala beralih ke (bunda) Maria).
Apakah
Para Pemimpin Gereja dan para penyembah berhala yang masuk Kristen hanya
berhenti pada kompromi-kompromi seperti ini? Ternya tidak benar. Kaisar Romawi,
Theodosius II bersama para pemimpin Gereja yang bersidang di Efesus Jini 431,
mengeluarkan SK Bunda Maria sebagai Ibu Tuhan (theotokos) yang disembah.
Woodrow menambahkan:
-
"Yet, within just a few more years, Mary worship was not on(y condoned but become an o f f icial doctrine at the Council o f Ephesus in 431 AD"(Namun, hanya dalam beberapa tahun kemudian, penyembahan terhadap Maria bukannya diabaikan, malah ditetapkan menjadi ajaran resmi Gereja yang diputuskan dalam sidang di Efesus tahun 431 M).
Mengapa
sidang tentang Ibu Tuhan ini diselenggarakan di Efesus? Fausset dalam bukunya
Fausset's Bib(e Encyclopedia, hal 484, menjelaskan bahwa di kota inilah Diana
disembah sebagai Tuhan Perawan dan Keibuan sejak zaman purbakala. Tony
Lane dalam bukunya Christian Thought, 1984, hal. 46, memperlihatkan
bagian dari SK Maria sebagai Ibu Tuhan yang disembah.
-
"Accord ing to this understanding o f the uncon f used union, we con f ess the holy virgin to be theotokos, because God the Word was incarnate and become man and from his conception itself united to himself the temple that he took from her".(Berdasarkan pengertian tentang kesatuan yang tidak meragukan ini, kita menyatakan perawan yang suci (Maria) sebgai Ibu Tuhan, Karena Tuhan Firman berinteraksi dan menjadi manusia dan dari kelahirannya sendiri, tubuh kasar yang diwarisi dari Maria bersatu dengannya).
Jadi
rupanya Hamran Ambrie tidak menyadari bahwa nenek moyang umat Kristen pernah
berkumpul di Efesus 16 abad yang lalu untuk memutuskan: Maria sebagai Ibu Tuhan
yang disembah!
Kelemahan
seperti ini ditunjukan oleh John Davidson dari Cambridge University,
Inggris dalam bukunya The Gospel of Jesus, 1992, hal.
13:
-
"For the most part, they have channeled their religious aspiration - weak ar wrong - into a belief in certain received tenets without ever questioning their reliability and while understanding still less of their history"(Sebagian besar, mereka (umat Kristiani) menyandarkan aspirasi agama mereka - baik yang lemah ataupun yang kuat - pada kepercayaan berdasarkan ajaran ajaran yang diterima, tanpa pernah mempertanyakan kebenarannya, sementara pengetahuan mereka tentang sejarah (Kristen) masih sangat terbatas).
Oleh
karena itu Yesus diminta oleh Allah SWT dalam ayat Al-Qur'an diatas untuk
mempertanggung jawabkan perbuatan jahil orang-orang yang menyembahnya yang
kemudian memperparah kemusyrikan mereka dengan mempersandingkan Yesus dan Maria
sebagai oknum yang disembah sealain Allah.
Makanya
Davidson bertanya secara serius kepada umat Kristen, termasuk kepada
dirinya sendiri dalam buku yang sama di hal. 15:
-
"Have we been misled f or the last two thosand years?"(Apakah kita (umat Kristiani) telah tersesat selama dua ribu tahun?)
Tanya
Hamran
Ambrie dalam bukunya "Keilahian Yesus Kristus dan Allah Tritunggal Yang
Esa", hal. 114 mengatakan : "Ayat Qur'an ini (surat an-Nisa:171)
jelas menolak pahan Tritheisme (Ketiga Allah-an) dan bukanlah menolak paham
Allah Tritunggal (Trinity), ajaran imannya orang-orang Kristen". Apakah ayat
tersebut di atas benar-benar tidak mengoreksi ajaran Trinitas?
Jawab
Sebelum
dijawab benarn atau salah, baiklah kita perhatikan ayatnya dengan
seksama!
"Wahai ahli kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam
agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, ada(ah utusan Allah dan (yang
diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan
tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan
janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu).
(Itu) (ebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah
dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya.
Cukuplah Allah menjadi Pemelihara". (an-Nisa 5:171)
Marilah
kita ulas seobyektif mungkin setiap pernyataan dari ayat tersebut
diatas.
a. "Wahai
Ahli Kitab" adalah himbauaan dan ajakan terhadap mereka yang menganut ajaran
Taurat yang diwahyukan Allah kepada Nabi Musa dan ajaran Injil yang diwahyukan
Allah kepada Nabi Isa (Yesus).
b.
"Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu". Catatan kaki AlQur'an dan
Terjemahnya menjelaskan: `Maksudnya : jangan kamu mengatakan Nabi Isa (Yesus) itu Allah', sebagaimana yang dikatakan oleh
Hamran Ambrie dalam bukunya tersebut di atas halaman 100.
c. "Dan
janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar". Kaisar Romawi dan
Gereja ternyata tidak berkata benar tentang Tuhan Allah yang disembah Yesus.
Karena Tuhannya Yesus tidak berserikat ataupun bersatu dengan Yesus dan Roh
Kudus dalam Trinitas.
d.
"Sesungguhnya Almasih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah". Berkali-kali
dalam Alkitab Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya adalah rasullutusan
Allah. Umatnya, bani Israel, juga menganggapnya sebagai seorang pemimpin dan
nabi mereka. Karena Yesus adalah utusan Allah, tentu beliau bukanlah Allah,
karena Allah tidak mungkin mengutus diriNya sendiri.
e. "Dan
(yang diciptakan dengan kalimatNya) yang disampaikan-Nya kepada Maryam". Yesus
diciptakan dengan kalimat (firman) Allah: "Kun" (jadilah). Kata "Jadilah" ini
yang menciptakan jasad Yesus, Adam, serta segala makhluk di jagat raya ini
termasuk kita semua. "Kun" yang menjadikan Yesus tidak lebih istimewa bagi Allah
dari "Kun" yang menjadikan Adam dan kita semua. Perhatikan ayat Al-Qur'an
berikut ini
"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa (Yesus) disisi Allah adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman
kepadanya: `Jadilah' (seorang manusia) maka jadilah dia". (Ali I m ron 3: 59
)
"Maryam
berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum
pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun. " Allah berfirman (dengan
perantaraan Jibrill: "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia" . (Ali Imron
3:47)
Dalam
Islam Allah menciptakan manusia dalam dua tingkatan. Yang pertama adalah
penciptaan jasad. Dengan firman Allah : "Jadilah", maka jadilah jasad seorang
manusia. Oleh sebeb itu setiap manusia termasuk Adam, Yesus dan kita semua
adalah hasil firman Allah, hasil kata "Jadilah". Oleh karena itu Islam tidak dan
tidak akan pernah menganut ajaran yang dipetik dari filsafat penyembah berhala
bahwa Yesus adalah Logos atau satu-satunya Firman. Hamran Ambrie yang mengatakan
bahwa ayat ini dapat dijadikan dalil bahwa firman telah menjadi manusia, adalah
jauh panggang dari api. Ini adalah paham penyembah berhala orang-orang Romawi
bahwa setiap fungsi Tuhan (mencipta, berfirman, memelihara, dan lain-lain)
menjadi oknum-oknum Tuhan yang lain.
Dengan
pernyataan Al-Qur'an seperti diatas, maka Roh Kudus tidak perlu harus turun ke
bumi menaungi Maria agar hamil, sebagaimana yang dikemukakan penulis Injil Lukas
1:35.
f. "Dan
(dengan tiupan) roh dari-Nya". Tingkat kedua dalam penciptaan manusia adalah
disaat Allah meniupkan roh ke suatu jasad sehingga jasad makhluk tersebut
menjadi jasad yang hidup. Ayat-ayat Al-Qur'an berikut ini akan memberikan
gambaran yang jelas tentang roh dari Allah untuk kehidupan jasad
manusia.
"Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Shaad 38:72).
"Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya" (Shaad 38:72).
"Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam
(tubuh)nya roh (ciptaan)Nya.." (as-Sajdah 32:9)
"Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan:
"(Tuhan itu) tiga"(Trinitas)".
Ulasan
diatas sangat jelas memperlihatkan bahwa firman Allah bukanlah Yesus, melainkan
ucapan Allah ("jadilah") yang menjadikan jasad manusia dan makhluk lainnya
termasuk Yesus sendiri. Sedangkan yang dimaksud dengan roh, bukanlah Roh Kudus,
melainkan roh dari Allah atau roh ciptaan Allah yang ditiupkan Allah kepada
jasad agar hidup. Allah memisahkan dan tidak mencampur adukkan antara Al-Khalik
dan makhluk ciptaan-Nya termasuk para rasul. Oleh karena itu Allah melarang
keras mereka yang mengatakan Imengajarkan Trinitas.
h.
"Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu". Kalau saat ini para
pakar Alkitab dan sejarawan dunia ini meneriakkan slogan "Demythologize
Jesus!" (jangan mengkultuskan Yesus! ), maka
sesungguhnya slogan seperti ini telah didengungkan oleh Nabi Muhammad SAW 14
abad yang lalu: "Jangan mengatakan Trinitas! Yesus itu hanyalah seorang Nabi!
Berhentilah dari ucapan itu! ". Ayat ini sama sekali tidak berbicara tentang
Zeus, Mithra, Apollo, Tammuz, Osiris, Ra, Krisna, Buddha Gautama, atau ratusan
tuhan dan dewa-dewa lainnya. Jadi bukan tentang Tritheis atau Politheis. Ayat
ini semata-mata berbicara tentang Trinitas!!! Tentang Yesus, rasul Allah, yang
dipertuhankan sama dengan Allah dalam kesatuan Trinitas.
i. "Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa". Ketika Yesus mengatakan kepa
umat Israel bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa, umatnya
mengaminkannya dengan mengatakan:
"Tepat sekali, guru, benar katamu itu, bahwa Dia esa,
dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia" (Markus
12:32).
Jika
Yesus adalah anggota Trinitas bersama Tuhan Allah dan Roh Kudus, tentu Yesus
akan menginterupsi misalnya: "Sesungguhnya Aku dan Roh Kudus ada dalam kesatuan
Trinitas bersama Tuhan Allah". Namun Yesus malah membenarkan pendapat
mereka.
Yesus
semasa hidupnya didunia, dalam kapasitas apa pun, beliau selalu berdoa kepada
tuhan Allah. Kegiatan berdoa ini hanya dilakukan oleh manusia yang tiada
berdaya, yang senantiasa memohon pertolongan Tuhan Allah. Tuhan tidak mungkin
berdoa. Kalau Tuhan Allah Al-Khalik bersatu dalam diri Yesus, untuk apa lagi
beliau berdoa, sementara AlKhalik ada dalam dirinya sebagaimana yang diaku oleh
Hamran Ambrie.
j. "Maha
Suci Allah dari mempunyai anak". Siapakah yang diulas dalam ayat ini? Tiada
lain, tiada dua, hanyalah Yesus.
Siapakah
anakAllah dalam ajaran Kristen?Tiada lain tiada dua, hanyalah Yesus. Yesus
adalah anak tunggal Allah. Yesus anak Allah inilah yang menurut Paul Tillich
dipetik dari ajaran penyembah berhala.
"Son of
God" is very familiar pagan concept. The pagan gods propagated son on earth.
Because o f this the words "only begotten" were added". ("Anak Allah" adalah
istilah yang sangat umum dalam ajaran penyembah berhala. Tuhan-tuhan penyembah
berhala beranak pinak di bumi. Oleh karena itu mereka menambahkan istilah
"satu-satunya yang diperanakkan" (anak tunggal)
k.
"Segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi
Pemelihara".
Dalam
ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa, Tuhan Allah tidak memerlukan Logos/Firman/Anak
untuk urusan dunia. Allah Yang Maha Kuasa mampu mengatur dan memelihara seluruh
alam semesta.
Paham
Platonisme, Stoicisme dan Gnostisisme mengajarakan bahwa Tuhan yang mulia tidak
dapat berhubungan langsung untuk menolong dunia yang berdosa ini. Oleh karena
itu dibutuhkan Logos/Firman atau Anak untuk berurusan dengan dunia dan
manusia.
Rudolf
Bultmann dalam bukunya Primitive Christiannity (1956), hal. 195,
memperlihatkan ajaran Gnostosisme tentang "Anak":
-
"The supreme dei ty takes pi ty on the imprisoned spark o f ligh, and sends down the heavenly figure of light, his Son, to redeem them. This son array himself f in the garment o f the earthly body, lest the demons should recognize him. He invites him own to join him, awaken them f rom their sleep, remind them o f their heavenly home, and teach them about the way to return. His chief task is to pass on the sacred password which are needed on the journey back".(Tuhan Yang Maha Kuasa ingin menyucikan berkas-berkas cahaya (umat manusia) yang terbelenggu (dalam dosa), dan mengirim cahaya dari sorga, Anaknya, untuk menyelamatkan mereka. Anak ini menyamar dalam pakaian manusia, agar setan tidak mengenalnya. Dia mengajak miliknya (manusia) untuk mengikutinya, membangunkan dari tidur mereka, mengingatkan mereka akan hidup yang kekal, dan bagaimana menuju kesana. Tugas utamanya adalah menyampaikan kunci rahasia yang diperlukan untuk mengetahui jalan pulang (ke sorga).
Ajaran
Platonisme dan Gnostisisme tentang "Anak" yang akan mengurus dunia inilah yang
dipetik oleh Paulus dan dijadikan ajaran Kristen (Filipi
2:6-7).
Islam
bukan agama penyembah berhala sehingga umat Islam tidak mengenal istilah "Anak
Allah" sebagai perantara urusan dunia untuk menembus dosa manusia dengan dalih
apapun!
Tanya
Benarkah
menurut Hamran Ambrie yang mengatakan bahwa Mesias/Almasih berarti "Utusan Allah
yang teragunglterakhir, sehingga penyebutan "Muhammad Utusan Allah" sudah tidak
relevan lagi, karena terakhir sudah menjadi batasan yang tidak boleh dilampaui
lagi?
Jawab
Kita
tidak dapat membayangkan, apa yang akan terjadi dengan suatu agama kalau setiap
orang seperti Hamran Ambrie yang dengan bebas membuat definisi yang tidak ada
dasarnya. Kalau Hamran Ambrie berdusta kepada umat Kristiani,
umat
Islam tidak perlu memusingkannya. Tetapi kalau pernyataan tersebut sudah
berkaitan dengan iman Islam tentu sangat perlu untuk
diluruskan.
Satu hal
yang perlu diketahui adalah bahwa dusta untuk menyenangkan umat ini adalah
ajaran pendiri agama Kristen, Paulus. Jadi kalau Hamran Ambrie mengikuti
jurus-jurus Paulus, dapat dimaklumi.
"Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin
melimpah bagi kemuliaanNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang
berdosa?" (Roma 3:7)
"Mesias"
adalah istilah Yahudi. Apa arti kata "Mesias" bagi mereka? Perhatikanlah
pernyataan Pakar Yahudi, Max I. Dimont dalam bukunya "Jews, god and
History":
-
" The word "Mesias" come f rom the Hebrew word mashiah, meaning "one who is anointed", that is a messiah"(Kata "Messiah"IMesias diambil dari bahasa Ibrani mashiah yang berarti "seorang yang dilantik" (dalam suatu jabatan tertentu)
Edward
Gibbon dalam bukunya "The Decline and Fall of the Roman Empire" (1980),
ha1.265, menjelaskan pengertian Mesias bagi umat Yahudi:
-
"Messiah...of the Jews had been more frequently represented under the character of a king and conqueror...".(Mesias...bagi orang Yahudi lebih banyak diharapkan akan hadir sebagai seorang raja dan penakluk.... )
Russell Shorto dalam bukunya "Gospel Truth" (1997), Hal. 1
b7, menjelaskan:
-
"A Messiah was a warrior, a king, an absolut victor on the battlefield" (Mesias adalah panglima perang, raja, pemenang dalam pertempuran)
Michael Baigent, Richard Leigh & Henry Lincoln dalam bukunya
The Messianic Legacy, menjelaskan konsep Mesias:
-
"The Messiah whom Jesus' contemporaries awaited was...the specifically Judaic equivalent o f the sacred priest-king"(Mesias yang dinanti-natikan para pengikut Yesus adalah kepala pemerintahan sekaligus pemimpin agama sesuai dengan ajaran Yahudi)
Kalau
kita menelaah pengertian yang diberikan para pakar Alkitab dan sejarawan di
atas, maka secara jujur, definisi diatas, malah lebih tepat untuk Nabi Muhammad
SAW dari pada untuk Yesus.
Ini hanya
sekedar beberapa kutipan yang mewakili ratusan buku yang menjelaskan tentang
arti kata "mesias". Tidak ada satu pun tanda-tanda yang memberi petunjuk bahwa
Mesias berarti " utusan Allah yang teragunglterakhir".
Oleh
sebab itu penerbit buku ini dengan senang hati menyediakan hadiah cuma-cuma
sebesar Rp 1.000.000,- bagi mereka yang dapat menunjukkan buku yang menyatakan
bahwa kata "mesias" berarti "Utusan Allah yang teragung / terakhir".
Tanya
Benarkah
menurut Hamran Ambrie bahwa Yesus disebut Tuhan karena Ketuhanan dan
kepenguasaan Allah telah dilimpah-kuasakan kepada Yesus sesuai dengan Matius
11:27 dan Matius 28:18?
Jawab
Sebelum
di jawab ya atau tidak, baiklah kita memperhatikan konteks ayat tersebut dengan
memperhatikan ayat 25-29:
"Pada waktu itu berkatalah Yesus: 'Aku bersyukur
kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semua itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya, Bapa, itulah yang
berkenan kepadaMu. Semua telah diserahkan kepadaku dan tidak seorang pun
mengenal anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain anak dan
orang yang kepadanya anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepadaku, semua
yang letih, lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegahan kepadamu.
Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah padaku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan". (Matius
11:25-29).
Konteks
dari ayat-ayat tersebut diatas adalah tentang ilmulpengetahuan yang
disembunyikan orang bijak dan pandai tetapi diajarkan kepada orang kecil
/ tidak terpelajar. Oleh sebab itu ayat 27: "Semua telah
diserahkan kepaku oleh Bapaku, bukan berarti telah terjadi acara serah terima
segala kekuasaan dari Allah kepada Yesus, tetapi pemberian ilmu dari Allah,
khusus kepada Yesus.
Ini
diperjelas dengan komentar tentang ayat ini oleh Robert Funk, Roy W.
Hoover dan 74 orang anggota Seminar Yesus dalam buku The Five Gospels
(1993) hal. 182,:
-
"The second (Matius 11:27) of which has to do with privileged knowledge and communication...involve two claims: one has to do with privilege knowledge shared by Father and son, the other with privilege communication between son and f ollower. "(Yang kedua (Matius 11:27) berhubungan dengan ilmu khusus dan komunikasi.... Menyangkut dua hal: yang satu berhubungan dengan ilmu khusus yang dimiliki oleh bapa dan anak, sedang yang kedua berhubungan dengan komunikasi antara anak dengan para pengikutnya).
Jurus
untuk memotong-motong ayat dan menafsirkannya keluar dari konteksnya merupakan
pekerjaan para penginjil sejak zaman dahulu kala. Hamran Ambrie tinggal
mewarisinya saja. Burton L. Mack, Professor Sejarah Kristen pada
institute Theologi di Claremont dalam bukunya Who Wrote the New Testament,
(1989), hal. 2, menjelaskan taktik ini:
-
"And it does not matter that, for a particular teaching or view, the "biblical" basis may consist o f only a small set o f sentences taken out o f contexy and pressed into a dogma"(Dan tidak perduli, demi untuk ajaran atau pandangan tertentu landasan "Alkitab" dapat berupa kalimat / penggalan kalimat, yang ditafsirkan keluar dari konteksnya, kemudian dipaksakan menjadi dogma (ajaran agama).
Dengan
penjelasan diatas, maka pernyataan Hamran Ambrie bahwa Yesus adalah Tuhan karena
ke-Tuhan-an dan Ke-Penguasa-an Allah telah dilimpah kuasakan kepada Yesus
sebagai-mana Matius 11:27 adalah tidak benar! ! !
Menganai
Matius 28:18 "Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi", sudah dijelaskan sebelumnya bahwa para pakar Alkitab menyatakan ayat
ini sebagai ayat palsu. Robert Funk menjelaskan:
-
"The charge to annunce the good news to the whole world (Mark 13:10 and Matt 28:18-20) was developed by Paul".(Perintah untuk memberikan injil ke seluruh dunia (Markus 13:10 dan Matius 28:18-20) baru diciptakan oleh Paulus)
Selanjutnya Hugh J. Sconfield (1998) mengomentari Matius
28:16-20 sebagai berikut:
-
"This (Matt. 28:15) would apper to be the end o f the Gospel. What f ollows (Matt 28:16-20), f rom the nature o f what is said, would then be a later addi tion ".(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru ditambahkan kemudian).
Untuk itu
amatlah keterlaluan bagi mereka yang masih mau menggunakan ayat palsu yang tidak
pernah diucapkan oleh yesus ini sebagai dasar untuk mempertuhankan
Yesus.
Labih
keterlaluan lagi adalah ayat-ayat palsu ciptaan Gereja yang tidak pernah
diucapkan Yesus, diakui sebagai ucapan Yesus dan menjadi senjata pamungkas untuk
mendiskreditkan keimanan umat Islam.
Tanya
Kalau
menurut ajaran islam, Yesus diutus dunia ini sebagai Nabi Muslim untuk
mengajarkan tauhid, mengapa Allah masih mengutus Nabi Muhammad
SAW?
Jawab
Andaikata
ajaran tauhid yang diajarkan Yesus tidak di cemari ajaran penyembah berhala,
atau hanya diselewengkan oleh bani Israil, mungkin Allah hanya akan mengutus
lagi Nabi dari antara Bani Israil. Namun karena yang menyelewengkan ajaran
tauhid bukan lagi orang-orang Yahudi, tetapi bangsabangsa lain, sehingga
kehadiran Nabi Muhammad SAW kedunia ini demikian pentingnya berdasarkan
pertimbangan berikut ini:
1. Yesus
(Nabi Isa) diutus Allah hanya untuk bani Israil. "Jawab Yesus: `Aku diutus hanya
kepada domba-domba yang hilang dari umat israel... tidak patut mengambil roti
(ajaran Yesus) yang disediakan bagi anak-anak (bani Israel) dan melemparkannnya
kepada anjing (bangsa non Yahudi). (Mati us 15: 24, 26 )
2. Ajaran
Tauhid Yesus di cemari oleh ajaran penyembah berhala dari luar Israel (Romawi,
Yunani, Babilonia dan Mesir), sehingga tidak mungkin lagi mengutus nabi untuk
bani Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia.
" Sebab itu, aku berkata kepadamu (Hai Bani Israil),
bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu
bangsa yang akan menghasilkan buah kerajaan itu". (Matius
21:43)
Tugas
berat yang dinyatakan Yesus ini dipikul dan dilaksanakan dengan baik oleh Nabi
Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia:
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu...."
(an-Nisa 4:1)
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik
dari apa yang terdapat di bumi...." (al-Baqarah 2:168)
Oleh
karena itu alangkah tidak bijaksananya kalau kita mengaku seorang manusia
kemudian tidak mengikuti ajakan Nabi Muhammad SAW. Demikian pula, alangkah tidak
bijaksananya kalau kita sebagai bangsa Indonesia yang jelas-jelas bukan bani
israil, ikut-ikutan menyahuti panggilan yang tidak ditujukan kepada kita, tetapi
hanya kepada bani israil.
3. Injil
yang diwahyukan Allah kepada Yesus tidak lagi dipertahankan kemurniannya dari
serbuan ajaran penyembah berhala. Para penulis injil bukannya menulis ajaran
Tauhid yang diajarakan Yesus tetapi ajaran baru yang mengawinkan ajaran Yesus
dengan ajaran penyembah berhala disesuaikan dengan keinginnan para penyembah
berhala di kerajaan Romawi. Hal ini dikemukakan dengan jelas oleh Max I
Dimont, professor sejarah Yahudi di amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan,
Brazilia dan Finlandia dalam bukunya Jews, God and History, 1962, hal
147:
-
" The accounts o f the history o f Christianity in the Pauline Epistles and the Gospels, especially the latter relate to the trial o f Christ, become under-standable now that we realize they were written not for the Jews but for the pagans"(Cerita tentang sejarah Kristen dalam Surat-Surat Paulus dan Injil-injil (dalam Alkitab), terutama (Injil-injil) yang menulis tentang penyaliban Yesus, menjadi jelas dan kita sadari sekarang bahwa (Surat-Surat Paulus dan Injil-injil) tersebut bukan ditulis untuk umat Yahudi (umatnya Yesus), tetapi unutk penyembah berhala).
4. Ajaran
Yesus yang bercampur baur dengan ajaran penyembah berhala yang ditulis oleh para
penulis Injil dari kerajaan Romawi, menjadi lebih parah ketika para penyalin
Injil mendapat restu Gereja untuk merubah, menambah dan mengurangi atau
menciptakan ayat-ayat baru dan memasukkannya kedalam Alkitab seakan-akan ayat
asli atau ucapan Yesus. James H. Charlesworth dalam bukunya Jesus and
the Dead Sea Scrolls, 1992, hal 150 menjelaskan:
-
" It is certain that Jesus' authentic words were altered signi f icantly in the f orty years that separated his cruci f ixion f rom the composi tion o f the first Gospel"(Jelas bahwa kata-kata yang diucapkan Yesus telah banyak dirubah selama 40 tahun yang memisahkan antara penyaliban dan penulisan Injil yang pertama (Injil Markus)
Pernyataan serupa juga datang dari Robert W. funk dan Roy W.
hoover dalam buku mereka The Five Gospels:
-
"Word borrowed f rom the f und o f common lore or the Greek scriptures are o f ten put on the lips o f Jesus.. the evangelists f requently attributed their own statement to Jesus"
(Kata-kata yang diambil dari cerita rakyat atau naskah Yunani sering disuapkan kepada Yesus untuk diucapkan... Para penginjil sering mengaku bahwa ucapan yang mereka ciptakan adalah ucapan Yesus)
Selanjutnya mereka menambahkan:
-
"And handmade manuscript have almost always been 'corrected' here and there, o f ten b y more than one hand"(Dan naskah yang ditulis tangan hampir selalu 'dikoreksi' (dirubah) disana sini, kebanyakan oleh lebih dari satu orang).
Perbuatan
ini sangat dicelah oleh Allah SWT yang tercermin dalam surat al-Baqarah
2:79:
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari
Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan i tu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang
ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka,
akibat apa yang mereka kerjakan". (al-Baqarah 2:79)
Akibat
dari bencana yang menimpa agama tauhid yang diajarkan semua nabi sebelumnya
inilah, Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah sebagai nabi terakhir unutk
menyempurnakan dan memurnikan iman dan akhlak umat manusia yang telah dicemari
oleh ajaran penyembah berhala. Kepercayaan dengan menyembah Allah dan
oknum-oknum lain di samping Allah, dikembalikan utnuk hanya berserah diri kepada
Allah SWT.
Renungkanlah peringatan Allah berikut ini, semoga kita semua menjadi
umat yang bertaqwa, mendapat ridha Allah, dan selamat dunia
akhirat:
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. "
(alIkhlas 112:1-4)
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya Allah ialah AlMasih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri)
berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". (alMaidah
5:72)
"Sesungguhnya ka f irlah orang-orang yang mengatakan:
"Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga (dalam Trinitas)" (al-Maidah
5:73)
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah
hanyalah Islam". (Ali Imran 3:19)
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam i tu jad i
agama bagimu". (al-Maidah 5:3)
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi ". (Ali I m ran 3: 85 )