Kalteng: Mayoritas Muslim Gubernurnya Kristen, Umat Islam pun Diboikot
JAKARTA (voa-islam.com) -
Sekjen Front Pembela Islam (FPI), KH. Ahmad Shabri Lubis, Lc meminta
umat Islam melihat pengalaman pahit tentang realita kepemimpinan orang
kafir di Kalimantan Tengah.
Ia
mengungkapkan pengalamannya, di mana Provinsi dengan mayoritas Muslim
tersebut kini dipimpin oleh gubernur Kristen, Teras Nararng. Dampaknya,
menurut Kyai Shabri Lubis, para pejabat Muslim hampir seluruhnya diganti
dan bantuan untuk masjid, madrasah dan majelis ta’lim dipersulit.
“Mayoritas
Kalimantan Tengah orang Islam, lalu begitu Pemilukada di Kalimantan
Tengah kemudian umat Islam berpecah belah, lalu ada satu dari non Islam,
Teras Narang yang naik jadi Gubernur. Begitu Teras Narang jadi
Gubernur, kita lihat apa yang terjadi?
Mulailah
pejabat-pejabat Muslim hampir 90 % diganti dengan pejabat-pejabat non
Islam. Bukan cuma itu, dampaknya; bantuan masjid, bantuan madrasah,
bantuan majelis ta’lim mulai dipersulit,” tuturnya kepada voa-islam.com,
Selasa (7/8/2012).
Lebih jauh jauh lagi, ia mengungkapkan bahwa saat ini Provinsi Kalteng tengah menjadi pusat kristenisasi.
“Pembangunan gereja-gereja setiap 1 Km itu gereja-gereja mentereng
luar biasa. Akhirnya, lama-kelamaan di sana jadi pusat kristenisasi,
jadi Kalimantan Tengah itu jadi pusat kristenisasi se-Kalimantan. Dari
situ guru-guru Muslim di kampung-kampung Muslim diganti dengan guru-guru
Kristen tapi untuk ngajarin orang-orang Islam, itu yang terjadi. Saya tahu ini dari orang-orang Dayak Muslim yang memang mereka itu terzalimi,” ungkapnya.
Bahkan,
puncaknya adalah saat terjadi insiden percobaan pembunuhan terhadap para
tokoh FPI yang hendak berdakwah ke Kalteng bulan Februari 2012 lalu.
“Kemudian
setelah program kristenisasi berjalan otomatis media massa membela
mereka, sampai akhirnya bisa menggalang kekuatan untuk pencekalan,
pemboikotan terhadap FPI dan umat Islam. Nah, ini menjadi catatan ketika
Kalimantan Tengah itu naik (Gubernur non Muslim, red) lalu dimanfaatkan
oleh agama tertentu untuk sikat umat Islam,” tegasnya.
Oleh
sebab itu, menurut ustadz Shabri -sapaan akrabnya- umat Islam di mana
saja wajib mewaspadai orang-orang Kristen yang mencoba menjadi penguasa
lantaran dampaknya yang begitu nyata merugikan umat Islam.
“Jadi bagaimana kita tidak curiga? Nanti begitu jadi ngemplang
umat Islam, ngangkat orang Kristen. Tapi kalau umat Islam memimpin
tidak begitu, semua dianggap sama, sama-sama warga negara, sama-sama
orang yang berhak.
Urusan
ini bukan sekedar urusan simpatik, tebar senyum sana-sini. Tapi itu akan
membawa dampak di belakang yang itu tidak bisa dipungkiri dan itu sudah
kejadian di mana-mana,” tandasnya. [Ahmed Widad]