Selasa, 14 Agustus 2012

Kalteng: Mayoritas Muslim Gubernurnya Kristen, Umat Islam pun Diboikot

Kalteng: Mayoritas Muslim Gubernurnya Kristen, Umat Islam pun Diboikot

JAKARTA (voa-islam.com) - Sekjen Front Pembela Islam (FPI), KH. Ahmad Shabri Lubis, Lc meminta umat Islam melihat pengalaman pahit tentang realita kepemimpinan orang kafir di Kalimantan Tengah.
Ia mengungkapkan pengalamannya, di mana Provinsi dengan mayoritas Muslim tersebut kini dipimpin oleh gubernur Kristen, Teras Nararng. Dampaknya, menurut Kyai Shabri Lubis, para pejabat Muslim hampir seluruhnya diganti dan bantuan untuk masjid, madrasah dan majelis ta’lim dipersulit.
“Mayoritas Kalimantan Tengah orang Islam, lalu begitu Pemilukada di Kalimantan Tengah kemudian umat Islam berpecah belah, lalu ada satu dari non Islam, Teras Narang yang naik jadi Gubernur. Begitu Teras Narang jadi Gubernur, kita lihat apa yang terjadi?
Mulailah pejabat-pejabat Muslim hampir 90 % diganti dengan pejabat-pejabat non Islam. Bukan cuma itu, dampaknya; bantuan masjid, bantuan madrasah, bantuan majelis ta’lim mulai dipersulit,” tuturnya kepada voa-islam.com, Selasa (7/8/2012).
Lebih jauh jauh lagi, ia mengungkapkan bahwa saat ini Provinsi Kalteng tengah menjadi pusat kristenisasi.
“Pembangunan gereja-gereja setiap 1 Km itu gereja-gereja mentereng luar biasa. Akhirnya, lama-kelamaan di sana jadi pusat kristenisasi, jadi Kalimantan Tengah itu jadi pusat kristenisasi se-Kalimantan. Dari situ guru-guru Muslim di kampung-kampung Muslim diganti dengan guru-guru Kristen tapi untuk ngajarin orang-orang Islam, itu yang terjadi. Saya tahu ini dari orang-orang Dayak Muslim yang memang mereka itu terzalimi,” ungkapnya.
Bahkan, puncaknya adalah saat terjadi insiden percobaan pembunuhan terhadap para tokoh FPI yang hendak berdakwah ke Kalteng bulan Februari 2012 lalu.
“Kemudian setelah program kristenisasi berjalan otomatis media massa membela mereka, sampai akhirnya bisa menggalang kekuatan untuk pencekalan, pemboikotan terhadap FPI dan umat Islam. Nah, ini menjadi catatan ketika Kalimantan Tengah itu naik (Gubernur non Muslim, red) lalu dimanfaatkan oleh agama tertentu untuk sikat umat Islam,” tegasnya.
Oleh sebab itu, menurut ustadz Shabri -sapaan akrabnya- umat Islam di mana saja wajib mewaspadai orang-orang Kristen yang mencoba menjadi penguasa lantaran dampaknya yang begitu nyata merugikan umat Islam.
“Jadi bagaimana kita tidak curiga?  Nanti begitu jadi ngemplang umat Islam, ngangkat orang Kristen. Tapi kalau umat Islam memimpin tidak begitu, semua dianggap sama, sama-sama warga negara, sama-sama orang yang berhak.
Urusan ini bukan sekedar urusan simpatik, tebar senyum sana-sini. Tapi itu akan membawa dampak di belakang yang itu tidak bisa dipungkiri dan itu sudah kejadian di mana-mana,” tandasnya. [Ahmed Widad]