YESUS BERKATA BAHWA DIRINYA BUKAN TUHAN
Jesus said: "He who has seen me has seen the Father" (Jn.14:9), does
this not prove that Jesus Christ and his Father were one and the same?
Yesus berkata: "Barang siapa yang telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14: 9)
Ayat diatas selalu menjadi senjata Misionaris untuk membenarkan
argument-nya yaitu bahwa Yesus adalah Allah. Apakah benar demikian?
One day to prove a point and settle an argument, Jesus picked up child
and said to his disciples; "Whoever receives this child in my name
receives me; and whoever receives me receives Him who sent me;" (Luke
9:48).
Suatu hari, untuk membuktikan dan mentuntaskan
perdebatan, Yesus mengangkat seorang anak dan berkata pada pengikutnya;
"Barangsiapa menyambut anak ini dalam namaKu, ia menyambut Aku; dan
barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku ..."
(Lukas 9:48).
Ayat di atas secara gamblang menjelaskan bahwa Allah dan Yesus adalah dua figur yang terpisah dan berbeda :
“Barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku”
Jesus said; "He who believes in me does not believe in me, but in Him who sent me." (John 12:44)
Yesus berkata; "Barang siapa yang percaya kepadaKu, ia bukan percaya
kepadaKu, tetapi kepada Dia yang telah mengutus Aku. Dan Barang siapa
yang melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku" (Yohanes
12:44)
Yesus dalam ayat diatas menyatakan bahwa dirinya membawa
risalah dari Allah, dan barang siapa mengikuti risalah yang dibawanya,
maka sama dengan patuh kepada Allah :
“Dan Barang siapa yang melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku"
"He who hates me hates my Father also, ... but now they have both seen and hated me and my Father as well." (John 15:23-24)
"Barang siapa yang membenci aku, ia membenci juga BapaKu ... namun
sekarang walaupun mereka telah melihat keduanya, mereka membenci, baik
Aku maupun BapaKu" (Yohanes 15:23 – 24)
"And this is eternal life, that they may know Thee the only true God, and Jesus Christ whom Thou has sent." (John 17:3).
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu
satunya Allah, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus"
(Yohanes 17:3).
The call of sincerity demands that if believing
in the Truth is the honest intention then one could only pass an
ethical judgment after reflecting upon all the relevant texts. John 17:3
(quoted above), if read with the following verse clears the air.
Diperlukan ketulusan keinginan bahwa bila percaya pada Kebenaran adalah
sejujur-jujurnya pengharapan, maka seseorang akan mendapatkan
pembenaran nilai setelah membaca ayat-ayat di atas. Yohanes 17:3 bila
dibaca bersama ayat berikut, akan memperjelas keadaan.
Jesus
said; "Truly, truly, I say to you, a slave is not greater than his
master; neither one who is sent greater than the one who sent him."
(John 13:16).
Yesus berkata; "Benar, benar, Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada
tuannya; ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya." (Yohanes
13:16).
Dengan jelas Yesus mengatakan bahwa dirinya tidaklah
lebih tinggi atau sama dengan Sang Penciptanya, karena Yesus hanyalah
seorang hamba dari Allah.