Rabu, 15 Agustus 2012

Strategi Vatikan Menutup MaluAkibat Banyaknya Skandal SEX

Strategi Vatikan Menutup MaluAkibat Banyaknya Skandal SEX

Strategi Vatikan Menutup Malu. Seruan Melawan Islam untuk Alihkan Perhatian dari Skandal Seks Gereja. Laporan dari media barat mengungkapkan bahwa pernyatan Vatikan yang mengatakan mereka perang terhadap Islam radikal adalah sebagai bagian dari mengalihkan perhatian dunia terhadap skandal seks yang banyak terjadi di kalangan gereja dan banyaknya umat Kristen yang masuk Islam.

Laporan dari media barat mengungkapkan bahwa pernyatan Vatikan yang mengatakan mereka perang terhadap Islam radikal adalah sebagai bagian dari mengalihkan perhatian dunia terhadap skandal seks yang banyak terjadi di kalangan gereja dan banyaknya umat Kristen yang masuk Islam.
Sebuah majalah Jerman "Der Spiegel" melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan yang sangat drastis di Jerman terkait skandal seks di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi Yesuit di Jerman.
Laporan menambahkan, seorang mantan mahasiswi di Aloysius College di kota Bonn yang sekarang telah berusia enam puluh dua tahun mengatakan bahwa ia telah diperkosa oleh seorang pastor gereja, dan ia juga menuduh seorang mahasiswa lain bernama Miguel Abrantas beserta sejumlah pastor telah melakukan pelecehan seksual terhadap diri dan rekan-rekannya selama bertahun-tahun semasa mereka masih menjalani pendidikan.
Laporan dari Der Spiegel tersebut sebenarnya berfokus secara khusus pada sebuah buku yang berjudul "Bob Sakra" yang disusun oleh seorang mantan mahasiswi sekolah seminari yang saat ini telah berusia 37 tahun - yang isi buku tersebut lebih merupakan cerita pengalaman pribadinya yang mengalami pelecehan seksual oleh sejumlah pastor.
Dengan pengungkapan banyaknya skandal kekerasan seksual di gereja maupun sekolah seminari ini telah menyebabkan dekan pada Aloysius College di Bonn, Pastor Theo Schneider mengundurkan diri dari jabatannya karena tuduhan terhadap dirinya yang juga ikut terlibat dalam beberapa kasus pelecehan seksual sebelumnya.
Vatikan menghadapi krisis internal
Sementara itu, saluran TV Italia "Ray 24" menyatakan bahwa saat ini Vatikan sedang menghadapi krisis internal selama bertahun-tahun dengan latar belakang keterlibatan sejumlah uskup maupun pastor dalam puluhan kasus pemerkosaan terhadap anak-anak di bawah umur (pedhopilia), "Ray 24" mencatat bahwa penyelidikan terhadap skandal seks di vatikan sudah dimulai sejak sekitar dua tahun yang lalu dan banyak nama tokoh penting di Vatikan yang ternyata terlibat dalam skandal seks tersebut.
Pada kasus yang sama, surat kabar "Arribiblaka" Italia, melaporkan bahwa skandal seks Vatikan telah melibatkan sekitar 4 ribu orang pastor dan Uskup kardinal yang tidak lagi terbatas pada kasus Pedhopilia atau anak-anak di bawah umur yang menjadi budak seks, namun juga termasuk para biarawati.
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa beberapa pastor dan uskup di gereja Katolik juga melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap biarawati serta kemudian memaksa mereka untuk melakukan aborsi terhadap janin hasil pemerkosaan untuk mencegah terungkapnya skandal. Kasus seperti ini meliputi banyak gereja maupun seminari Katolik di berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Brazil, Filipina, India, Italia dan bahkan di dalam gereja Katolik Vatikan itu sendiri.
Surat kabar Italia juga melaporkan bahwa untuk menutupi banyaknya kasus skandal seks yang terjadi di lingkungan gereja Katolik serta banyaknya umat kristen yang masuk Islam, Paus Benediktus XVI mencoba bersembunyi dengan isu yang menyerukan agar umat Kristen berkonsentrasi terhadap peringatan tentang bahayanya Islam radikal. ( eramuslim.com )