Mukjizat pertama Yesus dalam Bibel adalah mengubah air putih menjadi miras
Mukjizat
pertama Yesus dalam Bibel adalah mengubah air putih menjadi miras -
Hati-hatilah terhadap website kafir yang menamakan diri komunitas Forum
Murtadin Indonesia ini. Meski tak mencantumkan identitas para
pengelola blog tersebut, tapi dari konten yang seratus persen menghujat
Islam dan menjunjung tinggi doktrin Kristen, nampak jelas mereka
adalah kaum Salibis pembenci Islam.
Bak
orang bijak, website ####islam.com itu mencantumkan imbauan indah di
profilnya: “Blog ini kami tujukan kepada semua manusia yang beradab,
yang masih memiliki hati nurani, dan yang masih memiliki akal budi di
dalam dirinya.”
Sayangnya, imbauan Salibis itu sangat kontras dengan kalimat busuk dan sarka yang tertera pada headernya “Selamatkan Muslim Dari Kesesatan!”
Salah
satu ajaran Islam yang dituding sebagai kesesatan oleh Salibis adalah
konsep Al-Qur'an tentang keindahan dan kebahagiaan surga. Ayat
Al-Qur'an yang mengisahkan adanya suguhan kenikmatan rahiqun makhtum (khamar murni yang tempatnya dilak dengan kesturi):
“Sesungguhnya
orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar
(syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu
dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh
kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi;
dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan
campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, (yaitu) mata air yang
minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah” (Qs Al-Muthaffifin 22-25-27).
...Salah satu ajaran Islam yang dituding sesat oleh Salibis adalah konsep Al-Qur'an tentang kenikmatan rahiqun makhtum di surga...
Menurut
mereka, ayat ini bertentangan dengan surat Al-Ma’idah 90 dan
Al-Baqarah 219 yang mengharamkan minuman khamr, demikian kutipannya:
“Apakah
meminum khamar (arak/alkohol) baik atau jahat? Meminum Khamar (Arak)
adalah perbuatan setan (Qs. 5:90, 2:219). Hal ini bertentangan dengan:
(Qs. 83:22-25, 47:15, atau 16:67). Allah yang aneh, di dunia dilarang
karena itu adalah perbuatan setan, eh di surga disuruh berlomba-lomba
minum arak di dekat Allah!”
Mari kita perhatikan beberapa ayat yang digugat misionaris Salibis sbb:
“Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan” (Qs Al-Ma’idah 90).
“Mereka
bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
keduanya lebih besar dari manfaatnya...” (Qs. Al-Baqarah 219).
“Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya)” (Qs. Al-Muthaffifin 25).
....Menurut Bibel, anggur (minuman keras) bermanfaat sebagai resep untuk melupakan keputusasaan, kesedihan, kesusahan dan kemiskinan....
Sang
misionaris Salibis menganggap ayat-ayat tentang hidangan khamar
surgawi (Al-Muthaffifin 25) itu bertentangan dengan larangan khamar di
dunia (Al-Ma’idah 90 & Al-Baqarah 219), karena berasumsi bahwa
kondisi di dunia itu sama dengan akhirat. Sehingga apa yang diharamkan
di dunia maka harus dilarang pula di surga. Alam pikiran ini jelas
rancu, baik secara logika maupun secara teologis.
Misalkan,
bila di dunia tidak boleh minum khamr, maka di akhirat juga dilarang
minum khamr. Lalu bila orang Kristen selama di dunia ini bebas
mendirikan gereja ilegal dengan memalsukan tanda tangan warga, apakah di
akhirat mereka juga bebas mendirikan gereja liar?
Ini adalah pandangan yang sama sekali keliru, karena kondisi surga sama sekali tidak bisa disamakan dengan keadaan di dunia.
Kenikmatan
di surga tidak akan bisa dicapai oleh indera manusia, bahkan tidak
bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia. Belum pernah disaksikan oleh
penglihatan siapapun, belum pernah didengar oleh pendengaran siapapun,
dan belum pula terbetik dalam hati siapapun (maa ‘ainun ro‘at walaa udzunun sami’at wala khotoro 'ala qolbi basyar).
Rasulullah SAW menjelaskan, “Allah
berfirman, ‘Aku telah sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih
kenikmatan surga yang belum pernah dilihat mata, didengar telinga, serta
terlintas di hati manusia” (HR Muslim no. 2824)
Keadaan surga dunia itu sama sekali tidak bisa disamakan dengan apapun di dunia, karena memiliki banyak perbedaan, antara lain:
1. Kenikmatan dunia akan sirna sedangkan kenikmatan surga akan terus kekal dan abadi.
“Apa yang di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal” (Qs An-Nahl 96).
2. Apa yang ada di dunia hanya sedikit, sangat berbeda jauh dengan apa yang ada di surga.
“Katakanlah: ‘Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs An-Nisa’ 77).
Rasulullah
SAW bersabda, “Demi Allah! Perbandingan dunia dengan akhirat adalah
seperti seseorang dari kalian yang memasukkan satu jarinya ke laut,
hendaknya dia melihat, seperti apa jari itu kembali” (HR Muslim).
Sungguh,
tidak terbayangkan perbandingan tetesan air yang sedikit di ujung jari
dengan air di lautan yang sangat luas. Begitulah kenikmatan surga
tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan dunia
3.
Surga tidak memiliki hal-hal yang najis, jelek dan kotor sebagaimana
di dunia. Penduduk surga selalu suci tanpa mengeluarkan kotoran, haid,
air seni dan bau yang tidak sedap. Wanita juga tidak mengalami haid dan
juga melahirkan. (Qs Al-Baqarah 25).
4. Penduduk surga senantiasa bertasbih, memiliki hati yang suci dan tidak akan melakukan kejelekan sedikitpun.
“Tidak ada kata-kata yang tidak berfaidah dan tiada pula perbuatan dosa” (Qs Ath-Thur 23).
“Mereka
tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula
perkataan yang menimbulkan dosa. Akan tetapi mereka mendengar ucapan
salam” (Qs Al-Waqi’ah 25-26)
“Dan
kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka,
sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas
dipan-dipan” (Qs Al-Hijr 47).
“Tidak
ada perbedaan pendapat di antara mereka. Hati-hati mereka tidak saling
membenci. Hati-hati mereka adalah hati yang satu. Mereka bertasbih
kepada Allah di setiap pagi dan petang” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Mengenai
khamr yang dihidangkan kepada ahli surga sebagaimana dikabarkan
Al-Qur'an, hal ini sama sekali tidak bertentangan dengan larangan
meminum khamr di dunia, dan tidak kontradiktif dengan sifat-sifat
kesucian surgawi. Sebab Allah SWT menegaskan bahwa khamar duniawi tidak
sama dengan khamar surgawi.
Khamar
dunia memiliki sifat-sifat buruk, merusak dan menghancurkan
(destruktif), yang jadi sarana setan untuk menanamkan kebencian,
permusuhan dan menghalangi manusia dari ibadah kepada Allah (Qs.
Al-Ma’idah 91, Al-Ma‘idah 90).
Sedangkan
khamar surgawi tidak bersifat destruktif. Khamar surga sama sekali
tidak beralkohol, tidak mengakibatkan kepala pening, tidak memabukkan,
tidak mengacaukan pikiran dan tidak menimbulkan penyakit sedikitpun:
“Diedarkan
kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir.
Warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Tidak
ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya” (Qs. Ash-Shaffat 45-47).
“Dengan
membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,
mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk” (Qs. Al-Waqi’ah 18-19).
Meski tak beralkohol, kelezatan sungai khamar surga ini tetap terjamin (Qs. Muhammad 15).
Jika khamr duniawi berbeda dengan khamr surgawi, lantas apa yang perlu dipersoalkan?
...Mukjizat pertama Yesus dalam Bibel adalam mengubah air putih menjadi miras...
Sebagai
analogi, bir adalah minuman keras yang diharamkan karena miras ini
memiliki unsur yang memabukkan. Tapi ‘Bir Pletok’ tidak bisa diharamkan.
Karena meskipun sama-sama bir, keduanya berbeda sifat dan zat. Bir
Pletok adalah nama minuman khas dari Betawi yang sama sekali tidak
memabukkan. Justru minuman berbahan jahe, cengkih, kayu manis, kapulaba,
serai, kayu secang, pala, gula dan garam ini memiliki khasiat untuk
kesehatan dan menghangatkan tubuh.
Dengan
demikian, tak ada yang perlu dipersoalkan denan hidangan khamr surgawi
yang sifat dan zatnya berbeda dengan khamr duniawi. Justru akal
salibis itulah yang perlu diperiksa ke psikiater.
Para
penghujat surga yang dikabarkan Al-Qur’an itu pasti akan menyesal
selama-lamanya. Sekarang melecehkan khamr surgawi, di neraka nanti
mereka akan merengek-rengek minta setetes khamr surgawi.
“Dan
penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkanlah kepada kami
sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu." Mereka
penghuni surga menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya
itu atas orang-orang kafir” (Qs Al-A’raf 50).
Bibel Ajarkan Resep dan Mukjizat Miras
Dalam beberapa ayat, secara tegas Bibel mengharamkan anggur dan minuman keras selama-lamanya.
“Tuhan
berfirman kepada Harun: “Janganlah engkau minum anggur atau minuman
keras, engkau serta anak-anakmu, bila kamu masuk ke dalam Kemah
Pertemuan, supaya jangan kamu mati. Itulah suatu ketetapan untuk
selamanya bagi kamu turun-temurun” (Imamat 10:8).
“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu...” (Efesus 5:18).
“Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram” (Hakim-hakim 13:4; selengkapnya baca Hakim 13:7, Hakim 13:14, dan Bilangan 6:3).
...Mabuk miras dipakai Bibel untuk mengilustrasikan sifat Tuhan. Bibel menyebut Tuhan seperti orang siuman dari mabuk anggur...
Anehnya,
setelah mengharamkan miras secara keras, di bagian lain Bibel
memanfaatkan miras untuk ketuhanan, kenabian dan manajemen qalbu.
1. Mabuk anggur dipakai untuk mengilustrasikan sifat Tuhan: “Lalu terjagalah Tuhan, seperti orang yang tertidur, seperti pahlawan yang siuman dari mabuk anggur” (Mazmur 78:65).
2.
Mukjizat pertama Yesus dalam Bibel ditandai dengan kemampuan mengubah
air putih menjadi anggur untuk disuguhkan kepada para hadirin dalam
sebuah resepsi pernikahan (Yohanes 2:7-11).
3.
Nabi Nuh yang telah dinubuatkan sebagai orang yang benar dan tidak
bercela (Kejadian 6: 9), ternyata overdosis mabuk anggur sampai teler
dan telanjang tanpa busana di hadapan anak-anaknya (Kejadian 9: 20-22).
4. Anggur (minuman keras) bermanfaat sebagai resep untuk melupakan keputusasaan, kesedihan, kesusahan dan kemiskinan:
“Berikanlah
minuman yang keras kepada orang yang putus asa, dan air anggur kepada
orang yang sangat berdukacita hatinya. Biarlah ia minum serta melupakan
celakanya dan tiada ia teringat lagi akan kesukarannya” (Amsal 31:6-7).
“Berikanlah
minuman yang keras kepada orang yang putus asa, dan air anggur kepada
orang yang sangat berdukacita hatinya. Biarlah ia minum serta melupakan
celakanya dan tiada ia teringat lagi akan kesukarannya” (Amsal 31:6-7, terjemahan lama).
5. Paulus memerintahkan minum anggur sebagai campuran air: “Janganlah
lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung
pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah” (I Timotius 5: 23).
Silahkan
para misionaris Salibis mengamalkan anjuran miras ini, supaya genap
nubuat Yeremia, menjadi bangsa yang gila karena mabuk anggur! ( Suara-Islam.com )