Kain Kafan Yesus Ternyata Palsu
Kain Kafan Yesus Ternyata Palsu.
Seorang ilmuwan Italia mengatakan dia telah mereproduksi Kain Kafan
dari Turin. Menurutnya telah terbukti dengan pasti bahwa kain linen yang
diyakini sebagai kain pembungkus penguburan Yesus Kristus pada abad
pertengahan adalah palsu.
Kain
kafan, berukuran 4,36 meter dan lebar sekitar satu meter lebih itu
tersamar gambar wajah laki-laki berjanggut seperti gambar dalam negatif
film. Layaknya orang disalib yang dipercaya beberpa orang adalah
Kristus.
"Kami
telah menunjukkan reproduksi kain yang memiliki karakteristik sama
seperti Kain Kafan itu," kata Luigi Garlaschelli, profesor kimia organik
di Universitas Pavia, yang menggambarkan hasilnya di sebuah konferensi
akhir pekan ini, di Italia utara.
Kain
Kafan dari Turin itu menunjukkan bagian belakang dan depan seorang pria
berjanggut dengan rambut panjang, tangannya terlipat di dadanya.
Sementara seluruh kain ditandai seperti anak sungai darah dari luka-luka
di pergelangan tangan, kaki dan bagian samping.
Tes
Karbon untuk mengetahui umur kain oleh laboratorium di Oxford, Zurich
dan Tucson, Arizona pada tahun 1988 menimbulkan sensasi dengan
menyebutkan kain itu dibuat antara 1260 dan 1390. Sedangkan orang yang
skeptis mengatakan itu adalah bohong, mungkin dibuat untuk menarik
bisnis menguntungkan ziarah abad pertengahan.
Garlaschelli
mereproduksi kain kafan dalam ukuran penuh menggunakan bahan-bahan dan
teknik yang tersedia di abad pertengahan. Mereka meletakkan lembar kain
rata di atas seorang relawan dan kemudian menggosoknya dengan pigmen
jejak-jejak yang mengandung asam dan sebuah topeng digunakan untuk
wajah.
Dia
percaya, pigmen pada Kain Kafan asli memudar secara alami selama
berabad-abad. Mereka kemudian menambahkan noda darah, membakar lubang,
noda hangus dan air untuk mencapai efek akhir.
Gereja
Katolik tidak mengklaim Kain Kafan adalah otentik atau bahwa ini adalah
masalah iman, tetapi mengatakan itu harus menjadi pengingat kuat gairah
Kristus.
Garlaschelli
mengharapkan orang untuk menguji temuannya. "Kalau mereka tidak mau
percaya tes karbon dilakukan oleh beberapa laboratorium terbaik di dunia
pasti mereka tidak akan percaya padaku," katanya.
Akurasi
dari tes tahun 1988 ditantang oleh beberapa orang yang percaya bahwa
restorasi Kain Kafan pada beberapa abad lalu hasilnya telah
terkontaminasi.
Sejarah
Kain Kafan ini panjang dan kontroversial. Setelah muncul di Timur
Tengah dan Prancis, kemudian dibawa oleh mantan keluarga kerajaan
Italia, saat menduduki Turin pada 1578. Pada tahun 1983 mantan-Raja
Umberto II mewariskan kepada mendiang Paus Yohanes Paulus.
Kain
Kafan itu lolos dari kehancuran pada tahun 1997 ketika kebakaran
melanda Kapel Guarini di Katedral Turin. Kain itu berhasil diselamatkan
oleh petugas pemadam kebakaran yang mempertaruhkan hidupnya.
Sementara
proyek Garlaschelli didanai oleh Asosiasi Ateis dan Agnostik Italia.
Meski dia terang-terangan mengaku tidak berpengaruh pada hasil. "Uang
tidak punya bau," katanya. "Ini dilakukan secara ilmiah. Jika Gereja
ingin mendanai saya di masa depan, saya masih ada di sini." [ tempo.com ]