BENARKAH YESUS MENGAJARKAN TRINITAS? |
Tanya
Apakah
Allah mewahyukan dan mendefinisikan Trinitas kepada Yesus?
Jawab
Berdasarkan Alkitab, Allah tidak pernah mewahyukan dan mendefinisikan
Trinitas kepada Yesus. Yesus tidak pernah mengatakan bahwa Allah mewahyukan
Trinitas Kepadanya. Yesus sendiri tidak pernah menyebut-nyebut Trinitas, apalagi
akan mengatakan bahwa dirinya adalah anggota Trinitas.
A.N.Wilson dalam bukunya Jesus A Life, 1992, hal XVI
mengatakan:
-
"1 had to admit that 1 found it impossible to believe that a first-century Galilean holy man (Jesus) had at any time of this life believed himself to be the Second Person of the Trinity)
(Saya harus mengakui bahwa memang tidak mungkin untuk mempercayai bahwa orang suci dari Galelia abad I (Yesus) pernah sekali saja dalam hidupnya merasa dirinya sebagai oknum kedua dari Trinitas.)
Tanya
Apakah
Allah pernah mewahyukan Trinitas kepada Para Nabi sebelum
Yesus?
Jawab
Allah
tidak pernah mewahyukan maupun mendefinisikan Trinitas kepada Nabinabi sebelum
Yesus. Mereka semua menerima wahyu tentang Tauhid. Tidak secuil pun ajaran
tentang Trinitas dalam Perjanjian Lama.
Buku
encyclopedia of Religion mengakui:
-
"Theologians today are in agreement that the Hebrew Bible does not contain a doctrine of the Trinity".
(Para ilmuwan Kristen saat ini sepakat bahwa ajaran Trinitas tidak ada dalam Alkitab bahasa Ibrani /Perjanjian Lama.)
Selanjutnya buku New Catholic
Encyclopedia juga
mengatakan:
-
"The doctrine of the Holy Trinity is not taught in thr Old Testament".
(Ajaran Trinitas tidak pernah diajarkan dalam Perjanjian Lama)
Perhatikanlah apa yang disampaikan oleh para nabi yang diutus Allah
dalam Perjanjian Lama:
"Dengarlah hai orang
Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa" (ulangan 6:4) "Akulah Allah dan tidak
ada yang lain. Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku" (Yesaya
46:9)
Andaikata
Allah mewahyukan Trinitas kepada nabi-nabi Yahudi sebelum Yesus, sudah lama
orang Yahudi menyembah Trinitas. Namun bagaimana mungkin Allah mewahyukan
Trinitas kepada umat Yahudi, sementara Yesus, salah seorang anggotanya, baru
lahir, lama setelah para nabi-nabi ternama seperti Nuh, Ibrahim, Musa, Daud dan
lain-lain tiada.
Tanya
Apakah
Yesus mengajarkan dan mendefinisikan Trinitas kepada Murid
muridnya?
Jawab
Yesus
tidak pernah mengajarkan atau mendefinisikan Trinitas kepada muridmuridnya.
Sebaliknya beliau mengajarkan keesaan Allah.
"Denqarlah hai oranq Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa" (Markus
12:29)
Sejarawan
Arthur Weigall dalam bukunya Paganism in Our
Chrisrianity mengatakan
:
-
"Jesus Christ never mentioned such a phenomenon, and nowhere in the New Testament does the word Trinity appear. The idea was only adopted by the Church three hundred years after the death of our Lord".
(Yesus Kristus tidak pernah menyinggung tentang fenomena seperti itu (Trinitas), dan kata Trinitas tidak di temukan dimana pun dalam kitab Perjanjian Baru. Ide ini baru dianut Gereja tiga ratus tahun setelah Yesus tiada)
Dalam
Al-Qur'an Allah menegaskan bahwa Yesus tidak pernah mengajarkan
Trinitas:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-oranq yanq berkata: 'Sesungguhnya
Allah ialah Almasih putra Maryam', padahal Almasih (sendiri) berkata: 'Hai Bani
Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu'.
'Sesungguhnya oranq yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan sorqa baginya, dan tempatnya ia(ah neraka, tidaklah ada bagi orang-oranq zalim itu seorang penolong pun." (Q.S. al-Maidah 5:72)
'Sesungguhnya oranq yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan sorqa baginya, dan tempatnya ia(ah neraka, tidaklah ada bagi orang-oranq zalim itu seorang penolong pun." (Q.S. al-Maidah 5:72)
Tanya
Bukankah
Hamran Ambrie ketika ditanya oleh Prof. H.M.Rasyidi, apakah
Trinitas diajarkan Yesus, menjawab Ya, dengan mengutip Matius 28:19?
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" . (Matius 28:19)
Jawab
Ayat yang
dikutip Hamran Ambrie diatas adalah ayat palsu. Sebenarnya, Injil Matius
pasal 28 berakhir pada ayat 15, sedangkan lima ayat berikutnya, Matius
28:16-20, adalah ayat-ayat yang baru ditambahkan oleh gereja kemudian.
Mereka yang dikaruniai akal sehat dan membaca pasal 28 ini dengan cermat akan
segera mendeteksi bahwa injil Matius 28:15 merupakan penutup Injil
Matius.
"Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada
mereka. Dan cerita ini tersiar diantara orang Yahudi sampai saat ini".
(Matius 28:15)
Perhatikan kata-kata yang tercetak tebal di atas, "cerita ini tersiar
sampai saat ini" menunjukkan bahwa peristiwanya sudah lama berlaku. Ini
memperlihatkan bahwa Injil ini sudah lama selesai ditulis. Cerita ini sudah
menjadi cerita rakyat yang terus dipupuk selama puluhan tahun, baru kemudian
ayat 16-20 ditambahkan.
Namun
karena Gereja ingin menambahkan doktrin keimanan mereka dalam Injil, sehingga
tanpa malu-malu mereka menambahkan ayat-ayat palsu tersebut, walaupun akhirnya
janggal di kuping yang mendengarnya.
Mengenai
ayat-ayat palsu yang baru ditambahkan oleh Gereja ini, perlihatkanlah pernyataan
para pakar Alkitab dan sejarah Kristen seperti Hugh J. Schonfield,
nominator pemenang Hadiah Nobel tahun 1959, dalam bukunya The Original New
Testament, hal 124:
-
"This (Matthew 28:15) would appear to be the end of the Gospel (of Matthew). What follows (Matthew 28:16-20) from the nature of what is said, would the be a latter addition"
(Ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai penutup injil (Matius). Dengan demikian, ayat-ayat selanjutnya (Matius 28:16-20), dari kandungan isinya, nampak sebagai (ayat-ayat) yang baru ditambahkan kemudian. )
Selanjutnya, Robert Funk, Professor Ilmu Perjanjian Baru,
Universitas Harvards, dalam bukunya The Five
Gospels, mengomentari
ayat-ayat tambahan ini sebagai berikut :
-
"The great commission in Matthew 28:16-20 have been created by the individual evangelist...reflect the evangelist idea of launching a word mission of the church. Jesus probab(y had no idea of launching a world mission and certainly was not the institution builder. (It is) not reflect direct instruction from jesus".
(Perintah utama dalam Matius 28:18-20....diciptakan oleh para penginjil....memperlihatkan ide untuk menyebarkan ajaran Kristen ke seluruh dunia. Yesus sangat mungkin tidak memiliki ide untuk menganjarkan ajarannya ke seluruh dunia dan (Yesus) sudah pasti bukan pendiri lembaga ini (agama Kristen). Ayat ini tidak menggambarkan perintah yang diucapkan Yesus.)
Meskipun
seandainya ayat tersebut diucapkan Yesus, belum dapat dianggap sebagai rumusan
Trinitas, sebab ayat ini hanya menyebut tiga oknum, dan tidak pernah mengatakan
bahwa yang tiga tersebut adalah satu.
Tanya
Apakah
murid-murid Yesus mengajarkan Trinitas?
Jawab
Murud-murid Yesus adalah orang-orang Yahudi. Mereka tidak pernah
mengajarkan Trinitas kepada golongan mereka. Apa yang mereka ajarkan adalah
ajaran Tauhid yang diajarkan Yesus kepada mereka. Dari ratusan Injil yang
tertulis di abad pertama sampai awal abad keempat, tidak satu pun yang
mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan yang harus di sembah. Pemimpin murid-murid
Yesus sepeninggal Yesus adalah adiknya sendiri, Yakobus, yang mengajarkan Tauhid
sebagaimana yang diajarkan Yesus. Sejarah memperlihatkan bahwa ajaran tentang
Trinitas mulai berkembang setelah Paulus mengawinkan ajaran Yahudi dengan ajaran
penyembah berhala, agar cocok dan dianut oleh penyembah berhala di bangsa-bangsa
selain Israel.
Ajaran
Trinitas menuju dan mencapai formulasi akhir setelah orang-orang Romawi dan
Mesir memasukkan ajaran penyembah berhala ke dalam ajaran
Kristen.
Perhatikanlah khotbah Petrus di Tripoli, Libia, yang diabadikan kedalam
kitab Pseudoclementine Homilies 11:35.
-
"Our Lord and Prophet (Yesus), who has sent us, declared to us that the Evil One, having disputed with him forty days, but failing to prevail against him, promise He would send Apostles from amonq his subjects to device them. Therefore, above all, remember to shun any Apostle, teacher, or prophet who does not accurately compare his teachinq with (that of) James....the brother of our Lord....and this, even if he comes to you with recommendations"
("Tuan dan nabi kita (Yesus), yang mengirim kami, menyatakan kepada kami bahwa Setan berdebat dengannya selama 40 hari, tetapi gagal mengalahkannya, dia berjanji (setan) akan mengirim rasul-rasul dari golongannya untuk menyesatkan mereka (pengikut-pengikut Yesus). Oleh karena itu sangat penting untuk di ingat, agar menghindari rasul, guru, atau (yang mengaku) nabi yang ajarannya tidak sesuai dengan ajaran (tauhid) Yakobus....saudara tuan saya (Yesus)....walaupun dia datang kepadamu dengan mengatakan bahwa dia sudah direstui".)
Dengan
memperhatikan khotabah Petrus diatas dengan mudah kita menebak siapa rasul, guru
dan nabi palsu yang dia maksudkan.
Encyclopedia of
Religion and Ethics
menjelaskan berikut ini :
-
"At first the Christian faith was not Trinitarian....lt was not so in the apostolic and sub aposto(ic ages, as reflected in the (New Testament) and other early Christian writings".
(Pada mulanya keimanan Kristen bukan Trinitas....Tidak ada ajaran Trinitas di zaman murid-murid Yesus maupun sesudahnya, sebagaimana yang dapat dilihat dalam (Kitab Perjanjian Baru) maupun karya para penulis Kristen (saat itu).)
Tanya
Apakah
Paulus sebagai pendiri agama Kristen mengajarkan dan memformulasikan
Trinitas?
Jawab
Paulus
(5-67M) tidak pernah mengajarkan dan memformulasikan Trinitas . silahkan baca
surat-suratnya kepada orang-orang Romawi di Roma, Korintus, Filipi, Efesus dan
lain-lain, anda tidak akan menemukan secuil pun ajaran Trinitas di dalamnya.
Malah sebaliknya Paulus menekankan keesaan Tuhan.
"Memang benar ada banyak "Allah" (Tuhan) dan banyak
"tuhan" (tuanlpemimpin) yang demikian namun bagi kita hanya ada satu "Allah"
(Tuhan) Saja yaitu bapa, yang dari padaNya berasa( segala sesuatu dan yang untuk
Dia kita hidup, dan satu tuhan (tuanlpemimpin) saja, yaitu Yesus Kristus" (1
korintus 8:5-6)
Memang
jelas kelihatan bahwa Paulus berusaha sekuat tenaga untuk mengkultuskan Yesus
sebagai Anak Allah dan Juru Selamat, walaupun mendapat tantangan yang hebat dari
umat Yahudi yang mengharamkan istilah "Anak Allah" kepada Yesus. Namun paulus
belum sampai pada taraf mempertuhankan Yesus atau menyamakannya dengan Tuhan
Allah.
Tanya
Kalau
demikian,apakah kita masih dapat menemukan Trinitas dalam
Alkitab?
Jawab
Ajaran
Trinitas tidak ditemukan baik dalam kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian
Baru, Jesuit Edmund Fortman dalam bukunya The Triune God
menjelaskan:
-
"The Old Testament.... tells us nothing explicitly or by necessary implication of a Triune God who is Father, Son and Ho(y Spirit.... There is no evidence that any sacred writer ever suspected the existence of a (Trinity) whitin the Godhead.... Even to see in (the Old Testament) suggestion or foreshadowing or veiled siqn of the Trinity of persons, is to qo beyond the words and inent of the sacred writers".
(Kitab Perjanjian Lama....tidak pernah mengatakan sesuatu secara jelas atau sekedar petunjuk tentang adanya Kesatuan Tiga Tuhan yakni Bapa, anak dan Roh Kudus....Tidak ada bukti tentang adanya penulis kitab suci yang memperkirakan adanya Kesatuan Tiga Tuhan.....Dugaan, adanya pendapat pendapat, bayangan, atau tanda-tanda terselubung tentang kesatuan tiga oknum dalam Kitab Perjanjian Lama, sama sekali di luar dari pengertian katakata maupun maksud para penulis kitab-kitab tersebut. ) -
Mengenai kitab Perjanjian Baru, buku Encyclopedia of Religion mengatakan :
"Theologians agree that the New Testament a(so does not contain an explicit doctrine of the Trinity".
(Para ilmuwan Krisren sependapat bahwa ajaran Trinitas, juga tidak ada dalam Perjanjian Baru.)
Pernyataan tentang Trinitas (tiga dalam satu) ditemukan dalam Alkitab
berbahasa Indonesia (I Surat Yohanes
5:7) &
(Yohanes 5:8)
"Sebab
ada tiga yang memberi kesaksian [di
dalam sorga: Bapa Firman dan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu".
(I Yohanes
5:7)Dan ada tiga yang memberi kesaksian di
bumi}: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
(I Yohanes 5:8) * * *
(I Yohanes 5:8) * * *
Ini
adalah satu-satunya formulasi Trinitas tentang Tuhan, Yesus dan Roh Kudus yang
dianggap sempurna yang ada dalam Alkitab. Namun kemudian ternyata bahwa ayat ini
(perhatikan tanda "{" yang di bubuhkan oleh penterjemah
Alkitab LAI) adalah ayat palsu yang baru diselipkan atas restu Gereja, ketika
Alkitab dicetak di Frankfurt, Jerman pada tahun 1574. Perhatikan catatan
kaki dari Alkitab New International Version, h. 907 yang
mengatakan:
"(Ayat ini) tidak
ditemukan di semua naskah Alkitab yanq ditulis sebelum abad
XVI ".
Sangat
disayangkan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia tidak mau jujur menjelaskan bahwa
ayat dalam kurung tesebut ayat palsu.
Dengan
demikian, baik istilah Trinitas maupun ajaran tentang Trinitas tidak ada dalam
Alkitab.
catatan: * * * Ayat I Yohanes 5:8, sengaja saya tambahkan agar lebih memperjelas..(nono2005) |